Sebanyak 52 Perpustakaan di Gunungkidul Bertransformasi Menjadi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

oleh -4240 Dilihat
oleh
Perpustakaan
Dispussip Gunungkidul bekerja sama dengan UGM merealisasikan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inkulis Sosial (foto: Dispussip Gunungkidul)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Ada 52 perpustakaan di Gunungkidul telah bertransformasi menjadi Perpustakaan Berbasis Inklusi sosial (PBIS).

Perpustakaan yang bertransformasi merupakan hasil dari advokasi dan pendampingan yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul (Dispussip) Gunungkidul.

Banyak proses dilewati, diantaranya berupa pelatihan terhadap pengelola perpustakaan dan pihak-pihak terkait di sekitar perpustakaan.

Kepala Dispussip Kabupaten Gunungkidul, Kisworo, S.Pd., M.Pd., menyampaikan, tahun ini ada dua perpsutakaan desa yang mendapat pendampingan dan pelatihan.

“Dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang konsep dan strategi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial, Dispussip bekerja sama dengan S2 Manajemen Informasi dan Perpustakaan (MIP) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) dalam menyelenggarakan Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan (SPP) – Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),” terang Kisworo belum lama ini.

Pelatihan berlangsung sejak tanggal 11-13 Juli 2023 di Aula Diapussip Kabupaten Gunungkidul.

Kegiatan ini diikuti oleh 2 (dua) perpustakaan kalurahan Replikasi Mandiri Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (PBIS). Kedua perpustakaan tersebut adalah Perpustakaan Bintang Pustaka, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, dan Perpustakaan Pustaka Jaya, Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari.

Peserta pelatihan diikuti sebanyak 10 orang yang merupakan perwakilan dari beberapa unsur di Kalurahan Tepus dan Mulo, antara lain, Lurah, Danarta, Ketua TP PKK, Pengelola Perpustakaan, dan Ketua Karang Taruna.

Berkat dukungan kerjasama yang baik bersama S2 MIP UGM, di tahun 2023 ini Dispussip Kabupaten Gunungkidul berhasil mereplikasi 2 perpustakaan kalurahan lagi untuk bergabung pada program transformasi PBIS.

“Sehingga jumlah keseluruhan perpustakan kalurahan yang telah direplikasi sampai saat ini sebanyak 52 perpustakaan,” ungkap Kisworo.

Tim Peneliti UGM, Safirotul Khoir, PhD., menyampaikan bahwa UGM sangat senang bekerja sama dengan Dispussip Gunungkidul dalam Program TPBIS ini.

Safira juga mengutarakan bahwa perpustakaan kalurahan dengan dukungan banyak pihak mampu menjadi satu wadah sebagai modal sosial yang dapat turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai slogan PBIS, Literasi Untuk Kesejahteraan.

“Pada hari terakhir, peserta diwajibkan untuk menyusun rencana kerja yang akan direalisasikan pada rentang waktu satu bulan ke depan,” terang Safirotul.

Sebelumnya, peserta mendapatkan materi tentang Sistem Informasi Manajemen. Tujuannya untuk menambah pemahaman mereka atau peserta tentang teknis pendokumentasian kegiatan ke dalam sistem aplikasi.

Ada yang berbeda dari pelatihan ini, yakni terdapat kegiatan penelitian oleh Tim Peneliti S2 MIP UGM kepada peserta melalui FGD (Forum Group Discussion) mengenai penilaian peserta terhadap kegiatan SPP – TIK; Kesiapan peserta untuk terjun ke masyarakat; komitmen mengembangkan perpustakaan kalurahan serta peluang dan kendala pengembangan perpustakaan desa,

Pihaknya yakin, pelatihan membawa dampak yang bermanfaat untuk keberlangsungan Replikasi Mandiri Program TPBIS khususnya di Gunungkidul.

Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan yakni sistem pembelajaran orang dewasa. Mencakup presentasi, diskusi, dan praktik. (Ka)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar