Penulis: Heri Purnomo
KABARHANDAYANI,– Sapitan merupakan rangkaian bambu, janur, krupuk dan tempe goreng. Sapitan digunakan untuk menghias gunungan putri dalam acara rasulan.
Disebut sapitan karena krupuk, tempe dam janur dijepit dengan bambu yang telah di-irat (dirapihkan). Ujung sapitan dijepit janur sebagai hiasan. Sapitan biasanya dibuat perorangan dan diantar ke balai dusun bersama dengan nasi kenduri.
Kini. sapitan sudah mulai ada perubahan terutama bagian krupuk. Krupuk jaman dahulu berasal dari krupuk beras atau lempeng, tapi saat ini sulit ditemukan dan tak ada yang membikin. Kerupuk yang dipakai saat ini adalah krupuk yang banyak dijual di pasaran.
Sapitan dipasang di gunungan putri untuk memperindah dam terlihat semakin ramai. Gunungan putri akan disandingkan dengan gunungan putra. Gunungan putri terbuat dari padi,sayur mayur dan buah buahan.
Dalam tradisi rasulan di perdesaan Gunungkidul, gunungan putri dan gunungan putra akan diarak ke balai desa setelah dilangsungkan kenduri atau doa bersama di balai padukuhan. Gunungan putri biasanya akan menjadi rebutan masyarakat atau sering disebut ngalap berkah.