Indah Pawiti, Sekolah Sambil Berjualan Nasi Bungkus

oleh -2036 Dilihat
oleh
TANJUNGSARI, kabarhandayani, — Selain tas sekolah, siswi ini harus menenteng kantong plastik besar berisi puluhan nasi bungkus tiap berangkat sekolah. Selain nasi bungkus, kantong plastiknya juga berisi puluhan tahu goreng serta bungkusan mi goreng.
Sesampainya di kelas, ia segera dikerumuni teman-temannya. Para siswa yang belum sarapan di rumah akan membeli nasi yang dibawanya.
Dialah Indah Pawiti, siswi kelas XI SMA N 1 Tanjungsari. Indah dalam kesehariannya menjual nasi bungkus di tempatnya menuntut ilmu. Selain dijual pada teman-temannya, nasi yang ia tenteng tiap pagi juga ditawarkan pada bapak atau ibu guru.Tiap pagi, Indah membawa sejumlah 20 nasi bungkus seharga Rp 2.000/bungkus, 30 tahu goreng seharga Rp 500/biji, dan 10 bungkus mi goreng seharga Rp 1.000/bungkus. Bila dijumlah, total omset Indah setiap hari adalah Rp 65.000.
“Kalau modalnya, saya kurang jelas, karena yang belanja ibu. Tiap sampai rumah saya selalu dikasih upah sama beliau. Kadang-kadang dikasih Rp 5000 terkadang hingga Rp 10.000,” ujar Indah, Sabtu (30/8/2014).
Meski telah memasuki masa remaja, Indah tak pernah merasa malu menawarkan barang dagangannya pada teman-temannya ketika nasinya belum terjual semua. Ia juga tak ragu mengetuk pintu ruang guru untuk menjalankan bisnisnya itu.
Indah menambahkan, ide ini memang muncul dari dia sendiri dengan dukungan orang tuanya. Sejak kecil, darah wirausaha Indah memang mengalir dari ibunya, yang bekerja sebagai penjual nasi di kantin sebuah sekolah dasar di Tanjungsari.
“Biasanya buat keperluan pribadi saya, kan enak nggak harus selalu minta orang tua kalau dapat hasil dari jualan seperti ini,” lanjut Indah.
Indah adalah contoh wiraswastawan kecil yang membanggakan. Seperti dialah sebenarnya generasi yang sangat dibutuhkan Indonesia di masa yang akan datang, karena sebenarnya negeri ini masih membutuhkan jutaan Indah-Indah yang lain, yang berani berdiri di atas kaki sendiri untuk memajukan perekonomian bangsa. (Maryanto/Jjw).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar