SEMANU, Kabarhandayani.– Pengelolaan secara ekonomi Telaga Serpeng di Padukuhan Serpeng Desa Pacarejo Kecamatan Semanu patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, telaga yang airnya hanya melimpah saat musim hujan ini ternyata mampu menghasilkan rupiah hingga puluhan juta tiap tahunnya.
Sutikno, salah satu pengelola telaga sekaligus pengurus Karang Taruna Tri Manunggal Karya Padukuhan Serpeng mengungkapkan, pendapatan Karang Taruna dari pengelolaan telaga ini pada tahun 2013 mencapai Rp 50 juta. Sebagian besar pendapatan dihasilkan dari hasil pemancingan ikan di Telaga Serpeng yang mencapai Rp. 46 juta.
“Hasil pendapatan itu kita kembangkan, ada juga yang digunakan untuk pembangunan dan kegiatan sosial,” jelas Sutikno.
Sutikno merinci, pendapatan yang telah dikumpulkan digunakan untuk membantu pembangunan gedung PAUD, perbaikan jalan, pendirian tugu selamat datang, serta pembiayaan acara keagamaan.
“Selain pembangunan fisik dan sosial, dana yang terkumpul juga dibelikan beberapa unit tenda dan kursi untuk disewakan. Saat ini kami memiliki 2 unit tenda dan 200 kursi. Biasanya peralatan itu digunakan oleh warga Padukuhan Serpeng saat hajadan atau acara tertentu,” lanjutnya.
Pengelolaan telaga yang hingga kini memberikan pemasukan cukup besar ini ternyata telah berlangsung sejak lama. Ke depan, lanjut Sutikno, Telaga Serpeng akan dirancang menjadi obyek wisata kuliner dengan sajian ala tradisional.
“Saya punya rencana, nantinya di tengah telaga ada sebuah rumah makan yang dikemas tradisional. Sehingga kalau mau ke rumah makan itu harus menggunakan perahu atau gethek. Tapi saya juga nggak tahu kapan hal itu bisa terwujud karena membutuhkan dana yang cukup besar. Di samping itu, telaga ini sering kering kalau musim kemarau,” ujarnya.
Rencana itu hingga kini masih dalam pembahasan Karang Taruna Padukuhan Serpeng. Bahkan Sutikno juga telah melibatkan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul dan Dinas Perikanan dan Kelautan Gunungkidul dalam upaya merealisasikan rencana ini. (Sumaryanto/Jjw).
