“Hari ini akan kita komunikasikan dengan pasien dan keluarganya serta pihak rumah sakit Panti Rahayu,” kata Dewi.
Dipaparkan, sebelum dinyatakan positif hasil tes swabnya oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, yang bersangkutan awal Maret lalu memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta mengantar anggota keluarga.
Lanjut Dewi, pemuda yang berusia 18 tahun itu saat ke Jakarta mengendarai kendaraan pribadi. Tidak menginap tetapi langsung pulang ke Playen, Gunungkidul. Setelah itu, dirinya juga sempat mengikuti kegiatan di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Yogyakarta. Sebab yang bersangkutan baru saja dilantik sebagai anggota polisi.
“Gejala awal demam dan nyeri persendian muncul tanggal 8 Maret namun masih berkegiatan di SPN,” kata Dewi. Sebelum akhirnya muncul gejala sesak nafas pada tanggal 24 Maret 2020, yang bersangkutan melakukan aktivias seperti biasa. Diantaranya olahraga di Stadion Gelora Handayani, bertemu teman-temannya termasuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit (RS) Panti Rahayu, Karangmojo.
Karena gejala berlanjut, tanggal 26 Maret pasien dibawa ke RS Bhayangkara. Di sana pasien diisolasi dimasukkan Pasien Dalam Pengawasn (PDP). Disela menjalani perawatan, rapid tes tanggal 31 Maret menunjukkan hasil negatif. Sementara itu hasil tes swabnya belum ke luar.
“Karena hasil rapid tes negatif serta kondisi kesehatannya cukup baik pasien dipulangkan,” imbuh Dewi Irawati.
Namun, lebih jauh disampaikan, tanggal 4 Maret 2020 hasil tes swab dari BBTKLPP keluar menunjukkan bahwa hasilnya positif. Untuk itu pihaknya langsung bersama tim medis termasuk Puskesmas Playen dan Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Gunungkidul melakukan penelusuran dengan mendatangi pasien di rumahnya, Senin, (6/4) pagi.