Program Pamsimas: Warga Panggang Tak Khawatir Lagi Tak Kebagian Jatah Air

oleh -7416 Dilihat
oleh
Peletakan batu pertama pembangunan jaringan Program Pamsimas III di Padukuhan Banyumeneng 1, Desa Giriharjo Kecamatan Panggang. KH
Peletakan batu pertama pembangunan jaringan Program Pamsimas III di Padukuhan Banyumeneng 1, Desa Giriharjo Kecamatan Panggang. KH

PANGGANG, (KH),– Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) III Tahun 2018 di Gunungkidul mulai direalisasikan. Rabu, (1/8/2018) telah dilaksanakan peletakan batu pertama menandai dimulainya pelaksanaan pembangungan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Tahun Anggaran 2018 tersebut.

Peletakan batu pertama di Padukuhan Banyumeneng I RT 01/ RW 01, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul tersebut dihadiri Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, Tim Pamsimas III Gunungkidul dan masyarakat calon penerima manfaat.

Pada kesempatan tersebut Immawan Wahyudi berharap, pengenaan tarif air yang dikelola oleh masyarakat hendaknya terjangka oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

“Air adalah sumber kehidupan manusia yang wajib dijaga kelestariannya. Mari bijak dalam pengelolaannya agar daya guna air bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat desa,” pesan Immawan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Distrik Koordinator Pamsimas wilayah Gunungkidul, Eko Setyo Winanto mengatakan, antusiasme warga masyarakat cukup tinggi dengan adanya program yang akan menunjang ketersediaan air bersih tersebut.

“Salut atas semangat dan gotong-royong warga menyambut pembangunan jaringan penyuplai air bersih,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat tak ingin ada lagi model ‘giliran’ dalam hal suplai air ke rumah disaat musim kemarau. Sebelumnya hal tersebut tak bisa dihindari karena kondisi secara geografis Kabupaten Gunungkidul di wilayah selatan merupakan pegunungan dan bukit batuan karst, yang kering dan tandus. Jaringan distribusi air yang ada belum maksimal dan  merata ke rumah-rumah penduduk.

“Pemasangan 20 sambungan rumah sudah diawali walaupun infrastruktur jaringan belum terbangun,” imbuh Eko Setyo Winanto.

Sementara itu salah satu penerima manfaat program Pamsimas III, Pawiro (85) mengaku bersyukur Pamsimas III terealisasi. Dirinya berkisah, saat musim kemarau jika ingin mendapatkan air harus menunggu antrian sesuai jatah. Karena air yang megalir ke dusunnya didistribusikan sesuai jadwal karena keterbatasan jaringan air.

“Sehingga kalau tidak cepet-cepet kadang-kadang kita nggak kebagian,” keluhnya.

Warga padukuhan Banyumeneng 1, Desa Giriharjo ini berharap, dengan adanya pelaksanaan program Pmsimas dapat segera memperoleh kemudahan dalam hal pemenuhan air. Tidak ada lagi kekhawatiran tidak kebagian jatah air seperti waktu-waktu sebelumnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar