WONOSARI, (KH)— Kementerian Perhubungan (Kemenhub), seperti disampaikan Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika (Dishubkominfo) Gunungkidul menargetkan zero accident atau tidak ada kecelakaan pada angkutan umum saat musim mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
Tetapi, hal tersebut dinilai kontraproduktif terhadap program yang dijalankan, yakni mudik gratis bagi perantauan yang akan pulang ke kampung halaman menggunakan kendaraan sepeda motor. Kepala Bidang Transportasi Dishubkomunfo, Drs Kuncoro Budi Santoso mengatakan, pemudik yang menuju Gunungkidul juga ikut mendapat fasilitas mudik gratis itu.
“Pemudik yang menggunakan sepeda motor akan dibawa menggunakan bus khusus, lantas sepeda motornya di angkut menggunakan truk secara terpisah,” kata dia saat ditemui di kantornya, Jumat, (10/6/2016).
Menurutnya, kebijakan kementrian pusat itu akan memicu kepadatan pengendara sepeda motor yang menuju Gunungkidul saat menjelang lebaran. Pasalnya, pemudik beserta sepeda motornya untuk wilayah DIY dan sekitarnya akan diturunkan di Terminal Giwangan.
“Ada sekitar 983 motor yang berasal dari Gunungkidul, pergerakannya jelas menambah muatan kapasitas jalan ke Gunungkidul,” ungkap dia.
Padahal, sambung dia, seperti diketahui jalur utama menuju Gunungkidul melalui Patuk saat mejelang hari raya kepadatannya luar biasa. Apalagi ditambah dengan kepulangan serentak pemudik bermotor setelah transit di Giwangan.
Hal ini patut dikhawatirkan, sebab, jumlah kecelakaan mudik didominasi sepeda motor, maka khusus yang ke Gunungkidul ini tidak selaras dengan zero accident sebagaimana target Kemenhub pusat. “Kalau diturunkan di Terminal Wonosari saya yakin jelas menurunkan resiko kecelakaan, kalau turun di Yogya ini bertolak belakang dengan target tanpa kecelakaan itu,” tambah Kuncoro. (Kandar)