Ketua PKLM: Butuh Waktu Enam Bulan Untuk Melihat Kestabilan Hasil

oleh -
oleh
Taman kuliner Wonosari, KH/ Kandar
iklan dprd
Taman kuliner Wonosari, KH/ Kandar
Taman kuliner Wonosari, KH/ Kandar

WONOSARI, (KH)— Semenjak diresmikannya Taman Kuliner Wonosari di sebelah utara komplek perkantoran Pemkab Gunungkidul, para pedagang kaki lima (PKL) yang semula berada di sekeliling alun-alun dan ruas jalan protokol kini nyaris tidak ada lagi.

Puluhan pedagang berbagai kuliner menyatu dalam satu kawasan, perkembangannya kelangsungan usaha yang mereka jalankan disebutkan belum mampu dinilai dalam waktu yang relatif masih singkat ini.

Hal ini disampaikan Ketua Perkumpulan Pedagang Kaki Lima Mandiri (PKLM), Heri Wahyu Aji, melihat kestabilan sebuah usaha ia menilai tak dapat dihiting dalam hitungan mingguan saja.

“Semenjak diresmikan hasil kami masih naik turun, untuk melihat hasil stabil dan tidaknya butuh waktu paling tidak enam bulan. Apakah dipertahankan atau ada alternatif lain,” ujarnya beberapa waktu lalu.

iklan golkar idul fitri 2024

Ditanya mengenai kondisi fasilitas yang disediakan, ia menilai sudah cukup baik, fasilitas pokok berupa ketersediaan air dan listrik/ penerangan menjadi sarana utama yang cukup membantu.

“Fasilitas lain selanjutnya akan dibangun secara bertahap, WC umum, Mushola dan lainnya, sementara yang sifatnya ringan dalam hal biaya dapat kita upayakan bersama anggota PKLM, misalnya penambahan jaringan listrik,” imbuh dia.

Terpisah Sekretaris PKLM, Ida menyebutkan, kios permanen yang ditempatinya dianggap lebih baik dari yang ia miliki sebelumnya. Penjual ayam goreng ini menuturkan tak perlu lagi bongkar pasang lapak.

“Saya mendapat kios permanen, selain tak perlu bongkar pasang lapak listrik dan air juga sudah tersedia, gazebo atau pelataran bagi pembeli saja yang menjadi kendala,” ungkapnya.

Diakui, fasilitas untuk pembeli berupa gazebo atau tenda sebagai tempat makan disaat hujan dinilai belum aman, pasalnya air dapat masuk sehingga kenyamanan pengunjung terganggu. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar