WONOSARI, (KH), — Polres Gunungkidul bersama Tim DVI Polda DIY telah melakukan investigasi korban musibah runtuhnya tebing Pantai Sadranan, Tepus, Gunungkidul. Berikut press release hari Kamis (18/6/2015) untuk proses investigasi korban musibah runtuhnya tebing Pantai Sadranan di RSUD Wonosari yang disampaikan Kapolres Gunungkidul dan Tim DVI Polda DIY. Simak –>>https://youtu.be/iC4OVqhvlss.
Kapolres Hariyanto bersama AKBP Nyoman Edy dari tim DVI memberikan konferensi Pers terkait Identitas Korban Ambruknya tebing di pantai Sadranan, Gunungkidul di depan ruang jenazah RSUD Wonosari. (18/06/2015)
Kapolres Hariyanto menyatakan ada 4 korban meninggal, serta 2 korban luka-luka. “Korban meninggal dunia yang sudah bisa terindentifikasi antara lain yang pertama, Joko Susanto (laki-laki, 37 tahun) alamat Logandeng, Ngablak Srumbung, Magelang. Yang kedua, Lisa Umami (perempuan, 22 tahun) alamat Logandeng, Ngablak, Srumbung, Magelang. Kemudian yang ketiga, Deni Winci Setyawan (laki-laki, 23 tahun) Rejomulyo 2 Sidoagung, Magelang. Sementara untuk satu jenazah lagi masih dalam tahap rekonsiliasi dan identifikasi,” paparnya.
Selanjutnya Nyoman Edy memaparkan identifikasi korban sesuai dengan identitasnya. “Sesuai dengan standar prosedur DVI yang telah disepakati, TIM DVI telah menyatakan bahwa diantara 4, 3 korban meninggal dipantai sadranan cocok berdasarkan dari medis, property, dan sidik jari.“ jelasnya.
Untuk korban Joko Susanto, dari medis misalnya bekas luka, spesifik yang telah dilaporkan oleh keluarga yang merasa kehilangan, ditemukan hal yang sama pada tubuh korban. Kemudian dari property, pakaian yang digunakan yang melekat di diri korban, serta yang primer adalah sidik jari. Dimana dari sidik jari match dengan metode medis dengan seseorang yang bernama Joko Susanto.
Korban yang kedua, adalah Deni Winci Setyawan. Jika kemarin ada 5 kantong jenazah yang terlihat dari TKP, ternyata dua kantong jenazah adalah berasal dari orang yang sama. “Jadi ada bagian yang terpisah akibat dari reruntuhan dari tebing. Sesuai dengan keterangan dari keluarga korban, bahwa dari medis ada tattoo di lengan kanan, kiri, beserta di punggungnya. Untuk sidik jari setelah dianalisa match dengan orang yang bernama deni wiji setyawan. Dari property celana yang dipakai”
Yang ketiga, adalah Lisa umami, sesuai dengan gambaran medis yang disampaikan oleh keluarga, perempuan dengan perawakan agak gemuk, kemudian dari segi property korban pada saat kejadian masih menggunakan pelampung, anting yang ia pakai, kemudian memakai celana bertuliskan toto. “Itu dinyatakan cocok. Kemudian dari rekam giginya, bahwa yang bersangkutan pernah menjalani perawatan gigi dan masih terpasang sehingga ahli dokter gigi di rumah sakit sudah bisa memsatikan bahwa korban adalah saudara Lisa Umami.“ ungkapnya.
(Laporan: Gemma Hanggarsih).