GUNUNGKIDUL, (KH),– Sehari pasca atap SD Muhammadiyah Bogor runtuh, Polres Gunungkidul melakukan penyelidikan. Sebagaimana diketahui, atap bangunan yang runtuh tersebut menimbulkan korban luka-luka hingga korban jiwa.
Dalam proses penyelidikan, Satreskrim Polres Gunungkidul menggandeng ahli dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ahli UGM yang hadir pada Rabu (9/11/2022) siang mengecek ruangan yang atapnya roboh. Selain melakukan pengecekan mereka juga membawa sampel material untuk diteliti atau diuji dilabiratorium.
“Ada yang kita ambil sebagai bahan penelitian atau pemeriksaan material dan teknisnya seperti apa,” kata dosen Teknik Sipil UGM, DR. Muslikh usai peninjauan ruangan.
Beberapa material yang diambil antara lain bahan penyusun kuda-kuda, rafter, gording hingga genteng.
Dari pengamatan awal, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan. Sejauh ini baru sebatas pengamatan kasar.
“Nanti akan diuji terlebih dahulu baru bisa disimpulkan,” imbuhnya.
Dia menuturkan, pembangunan fisik harus berdasarkan perencanaan dan pedoman teknis. Segenap aspek diantaranya keamanan harus terpenuhi.
“Kami butuh uji bahan dan teknisnya. Mencakup dimensi, ketebalan bahan dan ukuran-ukurannya terpenuhi atau tidak, kemudian dicocokkan dengan hasil hitungan. Dengan alat, kekuatan struktur atap nanti juga bisa dihitung,” papar Muslikh.
Sementara ini estimasi waktu penelitian belum bisa dipastikan. Sebab tergantung pada faktor jadwal atau kesibukan laboratorium.
Dalam kesempatan yang sama, Kasatreskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro mengaku sengaja melibatkan ahli dari UGM untuk menganalisa kualitas pekerjaan utamanya pada bagian atap.
“Hasil analisis akan digunakan sebagai pedoman pada proses penyelidikan dan pengambilan kesimpulan selanjutnya,” ungkap AKP Mahardian.
Pihaknya juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi. Dari keterangan saksi serta hasil pemeriksaan teknis dari UGM akan menjadi acuan langkah yang nanti akan diambil.
“10 orang sudah kami mintai keterangan. Ada dari pihak sekolah, komite serta kontraktor,” sambung AKP Mahardian. (Kandar)