Polisi Belum Tetapkan Tersangka Pembunuhan, Disdikpora; Jadikan Peringatan Bersama

oleh -3532 Dilihat
oleh
Ilustrasi, Sumber: Internet.
Ilustrasi, Sumber: Internet.
Ilustrasi, Sumber: Internet.

WONOSARI, (KH)— Petugas Reserse dan Kriminal Polres Gunungkidul hingga saat ini belum menemukan bukti lengkap untuk menentukan tersangka kasus pembunuhan Erlisa Ari Fitriani, siswa SMP asal Padukuhan Sokokerep, Desa Semanu, Kecamatan Semanu.

Untuk diketahui, Senin, (29/3/2016) telah ditemukan mayat dalam kondisi mengenaskan di seputar Alas Kembang di Padukuhan Panggang 1, Giriharjo, Kecamatan Panggang, setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, korban, Erlisa Ari Fitriani, kuat dugaan oleh petugas kepolisian itu merupakan korban pembunuhan dengan adanya luka-luka bekas penganiayaan.

Beberapa waktu lalu, oleh pihak kepolisian, telah dimintai keterangan beberapa saksi diantaranya Ibu korban dan anggota keluarga yang lain. “Masih kita dalami, selain melakukan olah TKP, meminta keterangan saski, juga masih menunggu hasil resmi otopsi yang dilakukan oleh petugas medis di RSUP Sardjito,” kata Kepala Reserse dan Kriminal Polres Gunungkidul AKP Mustijat Priyambodo.

Hingga saat ini, tambah Mustijat, belum ada penetapan tersangka sebagai pelaku pembunuhan. Beberapa temuan, pihaknya tidak dapat menyampaikan ke publik.

Sementara itu, Manajer Divisi Pengorganisasian Masyarakat dan Advokasi LSM Rifka Annisa, Muhammad Thontowi mengaku sangat prihatin, lagi-lagi ada kasus atau yang menjadi korban adalah pelajar. Seperti yang sudah diungkapkan berulang kali, bahwa ajakan untuk peduli, perhatian dan dekat dengan remaja terus ia kampanyekan.

Karena, menurut dia, dari situ dapat menjadi awal suatu tindakan penyimpangan, atau kriminalitas yang melibatkan atau menimpa pelajar.

Terpisah, Sekertaris Disdikpora Gunungkidul, Bahron  Rosyid menanggapi beberapa kejadian kriminal belakangan ini yang menyangkut pelajar harus menjadi peringatan bersama, faktor pemicunya tidak bisa disudutkan pada salah satu pihak.

“Variabel pundukung keberhasilan dan kegagalan dalam pengawasan, pengasuhan, dan pendidikan bagi anak supaya perilaku tidak menyimpang dan terhindar dari kriminalitas, pemuicunya sangat kopleks, ” ucapnya, Jumat, (4/3/2015)  (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar