KARANGMOJO, kabarhandayani.– Untuk mengantisipasi bentrok warga, jajaran aparat Kepolisan Gunungkidul melakukan penghadangan dua bus pariwisata yang melintas di simpang empat Grogol, Karangmojo. Dua bus tersebut diketahui akan menuju Goa Pindul dan membawa ratusan preman utusan Atik Damayanti.
Sebelum dilakukan penghadangan di kawasan ring road utara, rombongan tersebut terlebih dahulu mendatangi Pemkab Gunungkidul. Dipimpin manager Atik Damayanti, Dadang Iskandar, mereka melakukan audiensi dengan perwakilan Pemkab Gunungkidul di ruang sekda I, Jumat (8/08/2014).
Dalam audiensi dengan nada tinggi Dadang berulangkali menyatakan kekesalannya kepada Pemkab Gunungkidul karena konflik Goa Pindul yang selama ini terjadi tak kunjung selesai. Dadang menganggap Pemkab Gunungkidul merampas hak Atik Damayanti dalam pengelolaan Goa.
“Jelas-jelas Goa Pindul itu milik mbak Atik, tanah di atas Goa Pindul merupakan tanah milik mbak Atik, terus kita diminta melakukan gugatan, gugatan yang seperti apa? Pemkab Gunungkidul itu konyol,” katanya dalam audiensi.
Apa yang disampaikan Dadang langsung ditanggapi oleh Asek I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Tommy Harahap. Didampingi kepala SKPD terkait, Tommy meminta pihak Atik Damayanti melakukan gugatan ke pengadilan daripada saling klaim kepemilikan atas Goa Pindul.
“Jika sama-sama saling klaim, masalah Goa Pindul milik siapa tidak akan selesai, jalan satu-satunya adalah melalui pengadilan, kapan pun ada gugatan kita siap memfasilitasi,” ungkap Tommy.
Kabag Ops Polres Gunungkidul Kompol Suraji menegaskan, penghadangan yang dilakukan oleh anggota kepolisian merupakan langkah preventif agar bentrok warga dengan puluhan preman tidak terjadi, Sebab warga Bejiharjo telah bersiap jika utusan Atik kembali mendatangi Goa Pindul.
Tak hanya itu, polisi bersenjata lengakap juga mengecek barang bawaan dan melakukan penggeledahan satu persatu seluruh penumpang. Setelah pengecekan barang bawaan penumpang dan keadaan bus, rombongan diminta meninggalkan Gunungkidul. Dengan pengawalan ketat polisi rombongan berjalan menuju arah Yogyakarta.
“Rombongan kita minta untuk tidak masuk ke kawasan Goa Pindul untuk menghindari bentrok dengan warga, karena warga masyarakat sudah bersiaga jika ada utusan Atik yang datang,” ungkap Suraji. (Juju/Hfs)