“Tanaman Jagung yang dipanen adalah varietas NK, hasil perhitungan ubinan diperoleh 7,39 kg. Apabila dikonversi maka mendapatkan hasil panen 6,7 ton/hektar dalam bentuk jagung pipil kering,” kata Rismiyadi.
Dengan harga jual Rp4.500 per kilogram, maka hasil yang didapat oleh petani mencapai Rp30.150.000 per hektar.
Rismiyadi menjelaskan bahwa Jagung merupakan salah satu komoditas palawija andalan di Gunungkidul, selain kedelai dan kacang tanah. Pada tahun 2020 produksi tanaman jagung di Gunungkidul mencapai 274, 39 ton, sedangkan tahun 2021 meningkat menjadi 295,45 ton.
Selanjutnya Rismiyadi berharap produksi tahun 2022 ini bisa meningkat disertai harga jual yang lebih tinggi.
Kepala BPTP Dr Suharsono menyatakan dukungannya terhadap upaya petani dan pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam usaha meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Bahkan, pihaknya menawarkan bantuan bibit unggul kedelai siap tanam yang bisa segara diakses oleh petani.
Pada kesempatan yang sama, Bupati berharap, kelompok tani dapat meningkatkan hasil melalui optimalisasi lahan dengan penanaman pada musim kering. Bupati menginstruksikan kepada Dinas Pertanian dan Pangan serta instansi terkait agar mendukung optimalisasi lahan pertanian yang dikelola petani.
Pada kesempatan tersebut Bupati juga menyerahkan bantuan kepada kelompok tani di wilayah Kapanewon Semin berupa mesin perajang tembakau kepada KT Sumber Rejeki dan KT Karya Tani. Bersamaan diserahkan pula bantuan irigasi tanah dangkal kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar dan KT Sido Makmur. (Kandar)