“Sangat banyak berharap untuk nanti bisa disebarluaskan bahwa petani itu hebat, petani itu keren, dan petani itu dapat menghidupi orang lain. Maka, diperlukan agar generasi petani dapat bermunculan,” ujarnya.
Ida Widi Arsanti, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, menjelaskan rencana program hingga tahun 2029 yang dikenal sebagai program YESS-SI (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Scaling-Up Intervention Programme). Program ini bertujuan untuk menjadi pusat pelayanan pengembangan usaha di sektor pertanian. Ida menekankan bahwa program ini tidak hanya ditujukan bagi petani milenial, tetapi juga untuk anak-anak muda yang memiliki minat untuk bekerja di sektor pertanian.
Selain pelatihan dalam bidang pengolahan, Ida juga menyoroti perlunya pelatihan finansial. Hal ini penting mengingat banyak petani milenial yang mungkin masih memiliki keterbatasan dalam mengelola aspek finansial usaha pertanian mereka.
Acara pembinaan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Pangan Kabupaten Gunungkidul, Rismiyadi, dan diikuti oleh 30 peserta dari kalangan petani milenial di Kabupaten Gunungkidul. Mereka diharapkan dapat menjadi fasilitator muda yang berperan penting dalam menyukseskan program YESS-SI ini dan membawa perubahan positif dalam sektor pertanian.
Pembinaan ini merupakan langkah konkret Kementerian Pertanian untuk mendukung pertanian di wilayah Gunungkidul, dengan fokus pada pengembangan petani muda dan pemuda yang berminat terlibat dalam sektor pertanian. (Kandar)