WONOSARI, (KH) — Memasuki musim kemarau, petani bawang merah di Karanggumuk Karangrejek Wonosari mulai menebarkan benih. Mereka berharap cuaca tetap stabil agar mendapatkan panen yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Warijo, salah satu petani di Karanggumuk mengatakan, pada tanam pertama kali ini menebarkan sebanyak 90 kilogram benih bawang merah. Jika tanaman dapat tumbuh dengan baik rata-rata setiap 1 kilogram benih dapat menghasilkan 20 kilogram bawang merah.
“Sebelumnya tanah digemburkan dengan dicangkul dan dibiarkan selama seminggu, agar racun tanah terbawa angin dan menguap terpapar sinar matahari,” katanya, Sabtu (20/05/2015).
Ia menjelaskan untuk menanam bawang merah dengan membuat bedengan pada lahan dengan lebar kurang lebih 1 meter. Tinggi bedengan 30 cm dengan panjang disesuaikan dengan luas lahan. Untuk jarak antar bedengan berjarak setengah meter, jarak tersebut dapat juga difungsikan sebagai parit untuk jalan air hujan dengan kedalaman 30 cm.
Selanjutnya menggemburkan bedengan sedalam 20 cm, dan diratakan bentuk bedengan tidak melengkung seperti bentuk bedengan pada umumnya. Kemudian menambahkan pupuk kandang secukupnya, yang ditebarkan di atas bedengan dan diaduk dengan tanah agar pupuk merata dan bercampur dengan tanah bedengan.
“Bedengan yang sudah diberi pupuk tersebut selama 1 minggu sebelum ditanami bibit bawang merah,” jelasnya.
Setelah bibit ditanam dan sudah tumbuh, ia melakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari. Hingga tanaman berumur 10 hari barulah intensitas penyiraman dikurangi.
Warijo mendapatkan bibit bawang merah dengan cara membenihkan sendiri. “Sebelumnya ditanam di rumah hingga tumbuh tunas. Setelah itu baru ditanam di ladang,” ujarnya. (Atmaja).