Permata Cendekia Ajak Ratusan Anak Yatim Berbelanja

oleh -7159 Dilihat
oleh
Anak yatim didampingi para relawan sedang bebelanja. (PC)
Salah satu anak yatim didampingi relawan sedang berbelanja. KH

WONOSARI, (KH),– Yayasan Sosial Permata Cendekia ajak ratusan anak yatim/ piatu dari berbagai wilayah di Gunungkidul belanja bersama, Minggu, (11/6/2017). Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Ketua sekaligus koordinator Yayasan Permata Cendikia, Dicky Kurniawan mengatakan, kegiatan bertujuan untuk berbagi kasih sayang kepada anak yatim dengan mengajak mereka berbelanja. Pada pelaksanaannya anak-anak bisa langsung memilih kebutuhan yang sesuai dengan keinginan mereka masing-masing.

“Harapannya anak yatim merasa bahagia dapat berbelanja jelang lebaran sekaligus merasa senang kebutuhannya terpenuhi,” ujar Dicky.

Sambung dia, mekanisme dalam pengumpulan data anak yatim pihaknya bekerjasama dengan beberapa lembaga dan relawan di seluruh kecamatan di Gunungkidul. Relawan mendata anak yatim dengan kriteria dhuafa murid SD kelas 1-6.

“Data yang masuk kami verifikasi, kemudian ditentukan berdasar skala prioritas sebagai penerima manfaat,” imbuhnya.

Guna kelancaran kegiatan, dukungan datang dari Suzuky Carry Club Indonesia (SCCI) Gunungkidul. Mereka membantu mengangkut anak-anak dari seluruh titik kumpul di tiap kecamatan. Ada sekitar 30 armada yang dihadirkan untuk mengangkut anak yatim berikut wali.

Sementara itu salah satu panitia kegiatan, Budi Nugroho, menerangkan bahwa kegiatan tersebut melibatkan sekitar 210 anak yatim atau piatu. Dengan dukungan 100-an relawan, kegiatan berjalan lancar.

Sebelum diajak berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan, ratusan anak yatim berkumpul di Bangsal Sewoko Projo. Masing-masing anak yatim atau piatu mendapat alokasi biaya belanja sebesar Rp. 140.000.

“Jumlah yang diterima tiap anak meningkat dibanding tahun lalu. Santunan ini merupakan sumbangan donatur dan relawan,” tambah Budi. (Kandar/ JNE)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar