Penimbangan Balita Untuk Pantau Sang Buah Hati

oleh -3764 Dilihat
oleh

penimbangan-balita-225x300PONJONG, (KH) — Timbangan balita adalah alat untuk mengukur berat badan balita, jika berat badannya terus bertambah berarti balita tersebut sehat karena sesuai dengan perkembangan umurnya. Masyarakat kini makin memperhatikan tumbuh kembang balita karena mereka sadar lebih baik mencegah daripada mengobati, termasuk masyarakat Padukuhan Kerjo 1, Desa Genjahan, Kecamatan Ponjong.

Masyarakat Padukuhan Kerjo 1 siang tadi (12/1/2015) melakukan kegiatan rutin, yaitu penimbangan balita. Kegiatan ini rutin setiap bulannya pada tanggal 12. Untuk peserta timbangan sendiri secara total 30 balita akan tetapi yang rutin mengikuti timbangan hanya sebanyak 23 balita. Masing masing padukuhan sebenarnya juga melakukan kegiatan ini setiap bulannya akan tetapi berbeda hari pelaksanaannya, khusus Kerjo 1, Simo 1, dan Simo 2 tanggalnya sama yaitu tanggal 12.

Sumarti salah satu petugas yang sedang melakukan penimbangan mengatakan bahwa kesadaran para ibu untuk melakukan penimbangan saat ini cukup bagus karena penimbangan untuk balita itu cukup penting perannya untuk mengetahui perkembangan buah hati para ibu.

“Untuk alatnya sendiri sudah ada mas, setiap padukuhan disediakan 1 timbangan itu dari Puskesmas Ponjong 1,” tambah Sumarti.

Petugas yang menangani timbangan sudah ditunjuk dan di Padukuhan Kerjo 1 ada 5 orang petugas. Untuk petugasnya masing masing padukuhan jumlahnya berbeda, tergantung kebijakan dari padukuhan tersebut. Untuk lokasi penimbangan dilaksanakan di balai padukuhan masing-masing.

Sebenarnya manfaat menimbangkan balita tidak hanya untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat atau tidak akan tetapi masih banyak manfaat lainnya yaitu pertama untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita, kedua untuk mengetahui balita yang sedang sakit jika berat badan selama 2 bulan berturut turut turun, maka balita akan dapat segera dirujuk ke puskesmas terdekat, ketiga untuk mengetahui kelengkapan imunisasi, keempat untuk mendapatkan penyuluhan gizi.

Dan kedepannya diharapkan bahwa kesadaran orang tua terhadap anaknya semakin tinggi, agar mengurangi resiko anak yang sakit tanpa sepengetahuan orang tua anak itu sendiri karena kurangnya pemeriksaan ke petugas yang terkait. (Hari)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar