WONOSARI, (KH),– Pengurus Perpustakaan Desa (Perpusdes) Nur’aini Jeruksari, Kalurahan Wonosari, Gunungkidul dikukuhkan, Minggu (10/10/2021). Bersamaan diresmikan pula pojok baca sebagai pendukung keberadaan perpusdes.
Perpusdes Nur’aini sebagaimana disampaikan pengelola, Adriana Agung, selain terdapat koleksi buku bacaan juga telah dilengkapi dengan fasilitas audio visual dengan konten film edukatif yang menginspirasi, serta diantaranya juga bertema seni dan budaya.
“Perpusdes juga menjadi sentra pemberdayaan masyarakat. Ada piranti komputer yang berfungsi sebagai sarana pendampingan internet sehat bagi anak, remaja dan perempuan,” kata Adriana.
Lanjut dia, tujuan keberadaan perpusdes dengan segenap transformasinya untuk memasyarakatkan minat baca sejak dini mulai dari lingkup terkecil di lingkungan perpusdes. Sementara pengukuhan pengurus baru yang didominasi remaja dan pemuda merupakan upaya mempersiapkan generasi muda untuk mengoptimalkan perannya sebagai aset masyarakat dan bangsa.
“Kami juga punya misi memotivasi dan memberi pencerahan bagi masyarakat mengenai pentingnya budaya membaca sebagai sarana meningkatkan taraf hidup lewat pojok-pojok baca,” imbuh Adriana.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Gunungkidul, Drs. Ali Ridlo MM., menegaskan, bahwa buku merupakan gudang ilmu. Dengan membaca dan bertambahnya pengetahuan berpeluang mengantarkan masyarakat menuju kesejahteraan.
Pihaknya mengapresiasi kreativitas dan inovasi pengelola perpusdes yang terus menerus menjaga spirit dan berkegiatan dalam dunia literasi.
Pengukuhan pengurus periode 2020-2021 dilakukan oleh Camat Wonosari, Drs. Siswanto mewakili Bupati Sunaryanta. Dalam sambutan bupati yang dibacakan Siswanto, dinyatakan bahwa pengukuhan pengurus perpusdes merupakan momentum implementasi mencerdaskan kehidupan bangsa setidaknya dimulai dari lingkup terkecil.
Bupati mengaku bangga dengan kreativitas warga yang berupaya serius untuk peduli dan bergerak nyata meningkatkan minat baca masyarakat.
“Keunggulan sumber daya manusia butuh budaya literasi yang kuat di masyarakat. Pojok baca yang mudah diakses merupakan wujud nyata menumbuhkan budaya baca bagi masyarakat,” kata bupati.
Senada dengan Ali Ridlo, Sunaryanta menandaskan, budaya literasi yang terjaga dengan baik akan membawa masyarakat ke dalam taraf hidup yang bermartabat. (Kandar)