TANJUNGSARI, (KH),– Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul belakangan menggelar simulasi kunjungan wisata di beberapa destinasi. Simulasi lantas disusul uji coba yang akan digelar beberapa waktu mendatang menjadi bagian persiapan menghadapi tatanan adaptasi kebiasaan baru aktivitas pariwisata di Gunungkidul dimasa pandemi COVID-19.
Guna turut menyambut pembukaan pariwisata itu, sejumlah pengelola penginapan dan hotel melakukan beragam persiapan secara mandiri. Seperti yang dilakukan pengelola Penginapan The Royal Joglo, Cahyo Susanto. Persiapan untuk memenuhi protokol kesehatan telah dilakukan sejak awal Juni 2020 lalu.
“Kami sediakan thermo gun untuk cek suhu tubuh, fasilitas cuci tangan, serta masker bagi wisatawan yang lupa tidak membawa masker,” kata Cahyo ditemui di aula penginapan pada Jumat, (19/06/2020).
Penginapan yang berada di kawasan Pantai Krakal, Tanjungsari ini juga mengharuskan karyawan hotel mengenakan pelindung wajah atau face shield demi keamanan kru pengelola sendiri serta wisatawan yang nanti datang.
Penginapan dengan fasilitas 10 kamar atau mampu menampung 10 keluarga ini mengklaim siap menyambut wisatawan yang hendak menginap. Meski begitu, sangat diharapkan adanya sosialisasi dan pendampingan dari Dinas Pariwisata mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan hotel yang diharuskan.
“Sudah kami siapkan mandiri, apa saja yang kurang kami harap Dinas Pariwisata memberikan arahan,” pinta Cahyo.
Sementara itu dihubungi via telepon, Sekretaris Dispar Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, pelaku Usaha Jasa Pariwisata (UJP) seperti restoran dan hotel harus mematuhi SOP yang telah disusun dan akan segera diselesaikan.
“Nanti akan ada check list mengenai syarat-syarat beroperasinya hotel dan restoran,” tandas Hary.
Adapun check list yang dimaksud berisi poin-poin protokol kesehatan yang wajib dipatuhi oleh UJP. Dasar dari check list tentu saja SOP yang saat ini disipakan oleh Dispar.
“Sejauhmana kesiapan dilihat dan diverifikasi berdasar check list, Setelah itu Dispar akan melakukan evaluasi,” imbuh Hary.
Dirinya yakin SOP tidak memberatkan. Sebab, segenap syarat-syarat beroperasinya UJP disusun berdasarkan masukan dari mitra-mitra pariwisata.
Pihaknya juga mengapresiasi inisiatif para pengelola hotel dan penginapan yang sudah menyiapkan seluruh fasilitas hingga Sumber Daya Manusia (SDM)-nya sesuai dengan protokol kesehatan guna pencegahan COVID-19. Tahapan pembukaan aktivitas pariwisata di Gunungkidul hingga saat ini baru sampai pada tahap simulasi. Tahap uji coba terbatas untuk beberapa destinasi diantaranya Pantai Baron dan Kukup, Kali Suci dan Gunung Api Purba Nglanggeran baru akan dilakukan 22 Juni mendatang. (Kandar)