“Tidak hafal jumlahnya (kasus di Wonosari), namun sampai sekarang masih belum ada yang sampai Meninggal Dunia (MD), kita berdoa jangan ada sampai MD,” ungkapnya, Selasa, (2/2/2016).
Agus menambahkan, Dinkes terus melakukan upaya pencegahan dengan Pemberantasan sarang nyamuk serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai pola hidup bersih dan budaya hidup sehat. Ia meminta kepada masyarakat untuk menerapkan kebiasaan hidup 3 M (Menguras penampungan air, mengubur barang bekas, menutup penampungan air) dan menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi, serta cukup istirahat. Agar imunitas tubuh tetap terjaga.
“Bagi masyarakat yang membutuhkan abate, bisa langsung meminta Pusat Kesehatan Masyarakat atau Dinkes,” lanjutnya.
Sedangkan dimintai keterangan secara terpisah, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, Aris Suryanto menerangkan DBD adalah penyakit dengan siklus lima tahunan. Untuk saat ini jumlah pasien DBD di RSUD Wonosari masih dalam jumlah biasa dan belum membludak.
Salah satu orang tua pasien DBD warga Duwet, Wonosari, Istiqomah menduga putrinya digigit nyamuk penyebab DBD ketika bermain sepeda di luar rumah. Belum lama ini, satu tetangga Istiqomah juga sudah ada yang menderita DBD. Ia menambahkan, Putrinya yang dirawat di Rumah Sakit Umum Wonosari sejak Jumat (29/1) lalu itu, sempat mengalami demam mencapai 37,5 derajat celcius.
“Sekarang sudah agak baikan, walaupun masih belum mau makan,” terangnya. (Maria Dwianjani)