GUNUNGKIDUL, (KH),– Protokol kesehatan secara ketat diterapkan di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) di Gunungkidul. Tak hanya itu saja, kontak antara santri dengan lingkungan luar juga dilakukan pembatasan. Hal tersebut ditempuh pengelola Ponpes demi terhindarnya dari COVID-19.
“Sehingga tetap aman dari COVID-19. 34 Ponpes yang sudah beroperasi kami pastikan bebas COVID-19,” kata Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Gunungkidul, Arif Gunadi, Kamis (1/10/2020).
Pihaknya sendiri mengaku memastikan bahwa protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 berjalan dengan baik. Hal tersebut terbukti setelah dilakukan inspeksi dan peninjauan di beberapa Ponpes.
Dirinya menyebutkan, saat mengunjungi Ponpes Darul Quran dan Al I’anah di Playen mendapati bahwa pengelola dan santri tertib menjalankan protokol kesehatan.
“Diantaranya pengaturan tempat tidur, antrian saat mandi, posisi makan, hingga posisi santri saat belajar,” terang Arif.
Pihaknya meminta pengelola ponpes melaporkan perkembangan situasi di ponpes secara berkala. Hal tersebut menjadi salah satu antisipasi agar tidak terjadi penyebaran COVID-19. Dirinya tidak ingin kasus COVID-19 yang terjadi di Sleman menimpa Gunungkidul.
“Di Gunungkidul ada 16.000 hingga 17.000 santri berada di 34 Ponpes,” imbuh Arif.
Terjadinya kasus penularan COVID-19 di Sleman membuat pengelola lebih waspada. Seperti yang dilakukan Ponpes Darul Quran Wal Irsyad, secara khusus pengelola menyiapkan kamar isolasi.
“Kamar digunakan untuk menempatkan santri yang mengalami sakit,” kata Kepala Bagian Tata Usaha Ponpes Darul Quran Wal Irsyad Wonosari, Esti Wuriyani saat dihubungi secara terpisah.
Selain berupaya secara mandiri pihak pengelola Ponpes juga menjalin koordinasi dengan satuan tugas penanggulangan COVID di Pemkab Gunungkidul. (Kandar)