Dusun Sumber Kalurahan Girisuko Kapanewon Panggang adalah daerah berbukit seperti daerah Gunungkidul bagian selatan pada umumnya. Dusun Sumber terletak di ujung bagian barat Kapanewon Panggang berbatasan dengan Kabupaten Bantul. Struktur batuan di wilayah Sumber terdiri dari dua corak batuan yang bertem: pertama corak batu karang khas Pegunungan Seribu, kedua jenis batu endapan lava khas Pegunungan Batur Agung Utara. Struktur batuan seperti ini pula yang tampak di permukaan tanah di daerah Kedungwanglu Banyusoca Playen. Kemungkinan besar hal ini terpengaruh patahan tektonik sehingga menjadikan Dusun Sumber dan Kalurahan Girisuko lebih luas lagi sebagai jalur sungai bawah tanah. Pengeboran di kedalaman 100 meter di Dusun Sumber telah mampu mengeluarkan air dengan debit sangat besar. Air pengeboran yang cukup dalam dimanfaatkan untuk air minum dan pertanian. Di musim kemarau seperti sekarang ini bukit-bukit di Dusun Sumber tampak hijau oleh tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan.
Menuruni bukit, KH menemui Pak Dul Ghani. Lahan pertanian bawang merahnya terluas dibanding milik petani lain. “Dua kwintal benih saya tanam, Mas, dan Alhamdulillah bawang merah ini telah berumur 45 hari. Kelihatannya hasil panennya nanti bagus,” terang Pak Dul. Hasil panen bawang merah di sana lebih banyak diborongkan ke pembeli di tempat panen. Dibanding para petani memanen dan menjual sendiri, para petani bawang merah seperti Pak Dul lebih memilih untuk mengejar waktu tanam berikutnya. Setahun mereka menanam bawang merah 4 kali. Musim tanam pertama di bulan Februari, kedua di bulan Mei, ketiga di bulan Agustus, dan keempat di bulan Oktober. Umur bawang merah terpanen berkisar 60 sampai 70 hari.
Itu lah sepenggal kisah Pak Dul Ghani, seorang petani bawang merah di Dusun Sumber yang wilayahnya cukup kaya air. Nama dusun-dusun di Kalurahan Girisuko memang identik dan mengacu kepada air atau sumber air, seperti nama Dusun Sumber dan Dusun Banyumeneng. Di sana ditemukan beberapa sumber air bawah tanah yaitu Kaligede dan Njotak. Data ini membuktikan hal itu. Hanya memang pemanfaatan sumber-sumber air itu belum maksimal. Para petani masih mengandalkan pengeboran secara pribadi atau kelompok masyarakat dalam skala kecil.
[KH/Edi Padmo]