Ekonomi Serba Terbatas, Pelajar SMK di Gunungkidul ini jadi Pemulung Saat Pulang Sekolah

oleh -53797 Dilihat
oleh
Pemulung
Soleh dalam perjalanan pulang sekolah sembari membawa hasil barang bekas yang dikumpulkan. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Malu Soleh buang jauh-jauh. Apa boleh buat, desakan ekonomi membuatnya harus punya penghasilan meski masih duduk di bangku SMK. Soleh pun menjadi pemulung saat menempuh perjalanan sepulang sekolah.

Barangkali cara itu yang jadi pilihan paling praktis yang dapat dia tempuh. Pemilik nama lengkap Soleh Eko Wibowo ini pun rajin mengumpulkan barang bekas dalam perjalanan dari sekolah menuju rumahnya di Padukuhan Jeruklegi, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul.

Masih mengenakan seragam, ia sesekali berhenti dan mengambil barang-barang bekas seperti botol plastik, kardus, dan logam yang bisa dijual. Barang bekas yang ia peroleh lantas dikumpulkan. Setiap sekitar dua minggu sekali kemudian ada pengepul barang bekas yang akan membelinya.

“Saat jalan pulang biasanya dapat satu hingga dua kantong plastik agak besar,” kata Soleh saat ditemui dalam perjalanan pulang di wilayah Kapanewon Nglipar, Rabu (13/9/2023).

Dari pengumpulan barang bekas selama 2 mingguan, ia biasa memperoleh uang antara Rp15 hingga Rp20 ribu. Soleh memanfaatkan uang yang diperoleh tersebut untuk tambahan uang jajan dan beli kuota internet.

Di rumah, Soleh merupakan akan yang rajin membantu kerepotan orang tua. Mencuci piring, baju dan menyapu pekarangan rumah menjadi kebiasaannya. Tak jarang dia juga menjaga adik saat ditinggal bekerja orang tuanya.

Saat ditanya lebih jauh, ibunya menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga. Sementara ayah sambungnya kerja serabutan.

Kondisi dan kebiasaan Soleh memancing simpati guru dan orang-orang yang mengetahuinya. Siswa kelas XII SMK Teruna Jaya I Gunungkidul ini kemudian diberi sepeda kayuh. Sebab, sebelumnya Soleh selalu jalan kaki saat berangkat dan pulang sekolah. Padahal jaraknya lumayan jauh, sekitar hampir 10-an kilometer.

Persoalan Ekonomi Tak Menjadi Penghalang Kreativitas

Soleh sejak kelas X juga punya kebiasaan baru. Ia hampir selalu pulang belakangan usai jam sekolah berakhir. Soleh suka berada di sekitar perpustakaan memanfaatkan wifi sekolah meng-aploud video animasi buatannya di Youtube.

Dengan piranti HP seadanya, ia tekun membuat animasi video dengan tema countryball yang trend sekitar tahun 2022.

“Nama akun youtube-nya sesuai nama saya, Soleh Eko Wibowo. Dulu sudah ada 500-an subscriber tetapi akunnya tak bisa diakses lagi sehingga buat yang baru dengan akun yang sesuai nama saya juga. Saat ini akun baru baru 70-an subcsriber,” terang Soleh.

Dia punya cita-cita yang tak muluk-muluk. Jadi penjual angkringan atau konten kreator ia anggap cukup. Yang terpenting ekonomi keluarga membaik.

Kepala Sekolah SMK Teruna Jaya I Gunungkidul, Supater Murboprihadi membenarkan, salah satu siswa di sekolahnya tersebut memang punya kebiasaan yang jarang dilakukan siswa kebanyakan. Yakni mau mencari dan mengumpulkan barang bekas.

Pemulung
Soleh saat memulung barang bekas. (KH/ Kandar)

“Itu semua karena desakan ekonomi. Informasinya uang hasil mencari barang bekas dipakai juga buat kebutuhan rumah tangga orang tuanya,” terang Supater.

Supater juga mengkonfirmasi, kebiasaan yang lain yakni kerap pulang belakangan. Bersama 1 atau 2 teman, Soleh sering memanfaatkan wifi sekolah setelah jam sekolah berakhir.

“Biasanya mengerjakan tugas. Kalau nggak, ya mengaploud video animasi buatannya,” tuturnya.

Ia menambahkan, setelah pihak sekolah tahu kondisi perekonomian Soleh, beban biaya sekolah kemudian dibebaskan. Sekolah tak memungut pembiayaan apapun terhadap Soleh. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar