GUNUNGKIDUL, (KH),– Produktivitas tanaman kedelai di Kabupaten Gunungkidul yang dipanen pada September 2022 ini cukup tinggi. Hasil ubinan di lahan kedelai milik Gapoktan Sido Rahayu di Kapanewon Playen muncul 1,8 ton per hektar.
Ketua Gapoktan Sido Rahayu, Sundartono belum lama ini saat penen menyebut, luasan lahan penanaman kedelai di Kapanewon Playen yang berasal dari bantuan pemerintah mencapai 145 hektar,. Proses pemanenan belakangan ini telah berlangsung.
“Keberhasilan penanaman kedelai pada musim tanam ke-tiga tidak lepas dari bantuan pengembangan infrastruktur air dari bantuan pemerintah berupa rehabilitasi jaringan irigasi tersier,” kata Sundartono.
Adapun sarana irigasi yang dibangun memiliki panjang 310 m dengan total dana senilai Rp75.000.000. Pembangunan fasilitas pertanian tersebut dikerjakan secara swakelola. Dengan tersedianya sarana irigasi yang memanfaatkan sumber air dari Sumur Bor Playen ini dipastikan air tersedia hingga musim tanam ke-tiga.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengungkapkan, puncak penanaman kedelai di Gunungkidul terjadi pada musim tanam ke-dua. Pada musim hujan kedua (MH2) tahun 2022 telah direalisasikan pengembangan lahan penanaman kedelai seluas 1.514 Ha. Di luar itu penanaman swadaya oleh petani mencapai 280,3 Ha.
Sementara pada musim kemarau (MK) telah ditanam kedelai program bantuan pemerintah seluas 1.122 Ha dan sawadaya petani seluas 156 Ha. Sehingga total penanaman kedelai sampai Juli 2022 mencapai 3.072,3 Ha.
“Sejak Januari 2022 sampai dengan Juli 2022 telah panen kedelai seluas 2.369 Ha dengan produktivitas rata-rata mencapai 12,58 kuintal wose per hektar atau 1,258 ton wose per hektar. Setidaknya masih tersisa lahan kedelai yang belum panen seluas 703,3 Ha,” terang Rismiyadi. (Kandar)