PALIYAN,(KH) — Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) sudah menyerang tiga anak di Kecamatan Paliyan. Tiga anak dari tiga desa yang berbeda ini positif terserang DBD.
Dr. Wijoyo, Kasie Penanggulangan DBD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Paliyan mengatakan, bahaya DBD harus benar-benar diperhatikan sebelum terdapat korban lainnya. “Pada minggu terakhir bulan November hingga awal bulan Desember ini terdapat tiga anak yang terserang DBD,” katanya, Rabu (3/12/14).
Kepada KH, Wijoyo memaparkan, ketiga korban DBD tersebut berasal dari Desa Sodo, Giring dan Karangduwet. Ironisnya semua korban adalah anak yang berusia di bawah 10 tahun.
Ketiga korban DBD tersebut adalah Lala Hervina (7) warga Selorejo Sodo, Herman Yosef Darmo Yuono (5) warga Kendal Giring, dan Arva Faiz Arivita (7) Surulanang Karangduwet. Ketiga korban DBD tersebut saat ini sudah ditangani Puskesmas Paliyan dan sedang dalam pemulihan.
Lebih lanjut, Wijoyo menjelaskan, Penyidikan Epidemonologi (PE) dilakukan dalam radius 100 meter dari tempat tinggal korban. “Kita lakukan survei lapangan, kemudian kita berikan bubuk abate serta memberikan sosialisasi untuk penyebaran nyamuk tersebut,” jelasnya.
Ia menambahkan, di Kecamatan Paliyan terdapat dua desa yang rawanserangan DBD, yaitu Desa Sodo dan Desa Giring. “Dari data yang diperoleh selama 3 tahun terakhir, dua desa tersebut setiap tahun selalu terdapat korban DBD,” imbuhnya.
Wijoyo menyarankan, agar warga yang terserang DBD dapat diminimalisir, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungannya. Perlu diketahui, penyebaran penyakit DBD ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegepty yang banyak hidup di genangan air.
“Pemberian pertolongan pertama bagi penderita DBD adalah memberikan minum sebanyak mungkin. Kompres agar panas di dalam tubuh turun dan memberikan obat penurun panas. Jika dalam waktu 3 hari demam tidak turun segera bawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat,” pungkasnya. (Atmaja/Jjw).