Paguyuban Kawulo Mataram Beri Pusaka Kyai Sengkelat ke Kapolda DIY yang Baru

oleh -
oleh
Kapolda diy
Anjangsana Kapolda DIY, Irjen Pol. Suwondo Nainggolan saat anjangsana dengan Paguyuban Kawulo Mataram. (Istimewa)
iklan dprd

GUNUNGKIDUL, (KH),— Kapolda DIY, Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan menerima pusaka keris Kyai Sangkelat dari Paguyuban Kawulo Mataram (PKM). Keris diberikan langsung oleh Ketua Umum PKM, KRAT. Heru Sutrisno Dibyonagoro pada saat jajaran Polda DIY menggelar anjangsana budaya.

Belakangan, Kapolda DIY yang masih baru ini banyak menggelar serta aktif menjalin silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat pilar pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Tidak hanya pejabat pemerintahan dan forum pimpinan daerah, Kapolda DIY juga telah mendatangi sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan dan mengadakan pertemuan silaturahmi dengan berbagai komunitas, termasuk Paguyuban Kawulo Mataram (PKM).

KRAT. Heru Sutrisno Dibyonagoro mengungkapan, PKM sebagai organisasi berbasis budaya merasa terhormat dan siap bersinergi dengan POLRI dalam rangka mendukung terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, keutuhan bangsa dan mendorong Nusantara bangkit.

iklan golkar idul fitri 2024

Mengenai pemberian pusaka, terang dia, merupakan bentuk dukungan moril kepada pimpinan lembaga kepolisian untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang sedang dihadapi.

KRAT. Heru ungkapkan, Keris Kyai Sengkelat yang dibuat oleh Empu Supo Madrangi telah mampu mengatasi pageblug, kekacauan, kelaparan, kematian, atau wabah penyakit di Majapahit.

“Kyai Sengkelat mampu meredam aura negatif dari keris Condong Campur dan Keris Nagasasra/ Sabuk Inten,” imbuhnya.

Lebih jauh disampaikan, pada situasi hari ini, Kyai Condong Campur merupakan lambang politik kekuasaan yang masih berusaha keras mensejahterakan rakyat dan Kyai Nagasasra atau Sabuk Inten (bersabuk permata) melambangkan kaum pengusaha yang juga belum sepenuhnya bersatu untuk mencapai kesejahteraan bersama.

“Maka diperlukan kekuatan ketiga yaitu kekuatan rakyat yang dilambangkan dengan Kyai Sengkelat,” imbuhnya.

Menurut dia, Kyai Sengkelat menjadi sumbangan atau suara rakyat kepada Satria Bhayangkara terpilih untuk menumpas kejahatan, meningkatkan kewibawaan dan menjaga citra kepolisian.

“Ilmu-ilmu tinggi, norma dan adat, gagasan, falsafah dan ajaran hidup serta laku leluhur hendaknya dijadikan cara dan landasan untuk menekan kriminalitas, penyalahgunaan narkotika, hingga menangkal radikalisme,” harap dia dalam€ pertemuan di Jl. Merapi Golf Bedoyo, Cangkringan, Sleman pada Jumat (18/11/2022) lalu.

Dengan segenap norma, adat dan nilai-nilai luhur tersebut, pihaknya yakin kehidupan di bumi Mataram menjadi lebih damai dan tenteram.

Dalam kesempatan yang sama, Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan mengaku bersyukur atas tugas barunya memimpin organisasi kepolisian di daerah istimewa. Secara pribadi telah merasakan kebahagiaan atas berbagai “keistimewaan” baik situasi daerah, alam, budaya dan terutama manusianya.

“Saya ingin memanfaatkan kesempatan baik selama di Yogyakarta ini untuk menyerap makna bagi asupan jiwa dan mengasah kebijaksanaan,” kata kapolda.

 

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada organisasi sosial kemasyarakatan dan komunitas yang berkontribusi menciptakan suasana kondusif dan mendukung anggota POLRI untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.

“Angka kejahatan di Jawa khususnya di Yogyakarta mestinya selalu turun dari waktu ke waktu, karena basis budaya masyarakatnya, yaitu kekeluargaan sangat kuat. Potensi dasar itu merupakan kekayaan yang telah dimiliki atau ada sejak lama,” jelas kapolda. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar