Optimalisasi Sumber Air di Gunungkidul Guna Pemerataan Akses Air bagi Masyarakat

oleh -2910 Dilihat
oleh
Air
Dropping air yang dilakukan BPBD Gunungkidul. (ist)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Kabupaten Gunungkidul memiliki karakteristik bentang alam yang beragam. Mencakup bukit, lembah dan pegunungan karst. Kaitanya dengan itu, sumber air di Gunungkidul terdapat dua tipe, yakni sumber air permukaan dan air bawah tanah.

Keberadaan sumber sir tersebut terus dioptimalisasi guna mencukupi kebutuhan masyarakat. Dengan tantangan dan potensi masing-masing wilayah, membuat distribusi sumber daya air ini bervariasi di berbagai zona wilayahnya.

Kepala Bappeda Gunungkidul, Arief Aldian mengatakan, RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2021-2026 mematok target untuk program pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum pada tahun 2026 menyentuh angka 90,45%.

“Hingga akhir tahun 2022 capaian pemenuhan air bersih di Gunungkidul telah sampai 88,69% atau mampu menjangkau sebanyak 232.065 KK,” ugkap Arief, saat dihubungi, Sabtu (30/9/2023).

Tahun ini, sambung dia, optimasilasi sumber air terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Program yang dijalankan mendapat dukungan baik dari pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.

“Saat ini telah terbangun sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di 76 kalurahan. Adapun yang baru dibangun tahun ini sebanyak 6 titik atau kalurahan,” imbuh Arief.

6 titik PAMSIMAS yang baru dibangun dengan nilai anggaran sebesar Rp2.745.705.000,00 melalui APBN. Secara keseluruhan mampu digunakan oleh 990 KK atau Sambungan Rumah (SR). Masing-masing berada di Kalurahan Pengkok, Patuk; Kalurahan Serut, Gedangsari; Kalurahan Tegalrejo, Semin; Kalurahan Bendung, Semin; Kalurahan Kampung, Ngawen; dan Kalurahan Bleberan, Playen.

Dia menambahkan, saat ini seluruh PAMSIMAS berfungsi mencukupi kebutuhan air minum masyarakat sekitarnya. Hingga saat ini 98% PAMSIMAS berfungsi dengan baik, ada yang kurang optimal karena penurunan debit airnya,” tutur mantan Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul ini.

pamsimas
Peresmian penggunaan fasilitas Pamsimas di Gunungkidul. (KH/ dok. Kominfo Gunungkidul)

Sarana air bersih lain yang telah dikembangkan atau dibangun di Kabupaten Gunungkidul menggunakan dana APBN masih cukup banyak. Diantaranya Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) SPAM Seropan, Pembangunan dan penyediiaan air baku sungai bawah tanah SPAM Bekah.

Dilakukan pula peningkatan kapasitas Sungai bawah tanah SPAM Ngobaran serta pembangunan sarana air bersih di 10 lokasi meliputi pembangunan sumur bor, reservoir, jaringan perpipaan dan sambungan rumah (SR).

Tak hanya itu, masih dalam upaya pemerataan air bersih, Pemkab Gunungkidul juga melakukan intervensi melalui Progam Hibah Air Minum Perkotaan sebanyak 1160 SR dengan total anggaran Rp5.000.000.000 yang dilaksanakan oleh PDAM Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul. Dijalankan pula Progam Hibah Air Minum Perdesaan sebanyak 500 SR dengan total anggaran sebesar Rp1.000.000.000 yang dilaksanakan oleh Dinas PUPRKP Kabupaten Gunungkidul.

Meskipun capaian tersebut mengesankan, hanya 24,1% atau 63.121 KK saja dari keseluruhan capaian akses air minum tersebut yang dapat dianggap aman.  . Kabupaten Gunungkidul masih memiliki gap sebesar 1,76% terhadap target daerah dan 11,31% terhadap target nasional.

Arief menjelaskan, tantangan ke depan pemkab akan berusaha mewujudkan akses air minum yang aman, meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air, dan menjaga konservasi sumber daya alam lingkungan di daerah resapan dan daerah tangkapan air.

“Kolaborasi lintas stakeholder, termasuk pemerintah, akademisi, profesional, swasta, dan masyarakat, diperlukan untuk mewujudkan akselerasi pemenuhan kebutuhan dasar layanan air minum bagi masyarakat yang berkelanjutan,” paparnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar