GUNUNGKIDUL, (KH),– Perubahan musim dari penghujan ke kemarau membuat ubur-ubur muncul di kawasan pantai selatan, diantaranya di Kabupaten Gunungkidul. Keberadaan ubur-ubur cukup berbahaya bagi wisatawan.
Untuk itu, petugas SAR Satlimas setempat menyampaikan imbauan guna meminimalisir risiko tersengatnya wisatawan oleh ubur-ubur.
“Ubur-ubur atau biasa disebut impes muncul sejak Sabtu, (9/7/2022) lalu,” kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY di Gunungkidul, Marjono, kemarin.
Dia mengungkapkan, biota laut dengan bentuk seperti payung berumbai dan berwarna biru tersebut dapat menimbulkan kulit gatal-gatal hingga sesak nafas apabila tersentuh.
Pihaknya memprediksi, ubur-ubur akan banyak ditemukan di kawasan pantai sekitar Juli hingga September 2022.
Menurut data kejadian, setidaknya ada 16 wisatawan yang menjadi korban sengatan ubur-ubur. Laporan insiden tersebut terjadi di kawasan Pantai Pulangsawal, Sepanjang, Kukup hingga Krakal.
Mereka (korban sengatan ubur-ubur) telah mendapat tindakan seperlunya. Gejala yang ditimbulkan dari seluruh korban selain gatal-gatal diantaranya juga mengalami sesak nafas.
Marjono berpesan, saat wisatawan berada di kawasan pantai, lebih baik menjauh jika melihat ubur-ubur.
“Asal tak menyentuh, berwisata ke pantai tetap aman. Yang penting perhatikan imbauan petugas,” imbaunya. (Kandar)