Modifikasi Tanam Ubi Kayu Lokal ‘Ketan Bima Sena’: 1 Batang Bisa Hasilkan 30 Kg Ketela

oleh -8297 Dilihat
oleh
Kepala DPP, Bambang Wisnu Broto melihat persiapan penanaman ubi kayu Ketan Bima Sena. (dok. DPP)

PATUK, (KH),— Petani Kapanewon Patuk mantap mengembangkan ubi kayu varietas lokal ‘Ketan Bima Sena. Varietas ketela ini telah mendapat sertifikasi nomor 649/PVL/2018 tanggal 19 September 2018 sebagai plasma nutfah Gunungkidul.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Ir Bambang Wisnu Broto mengungkapkan, pendaftaran varietas lokal ubi kayu ke Kementerian Pertanian melalui Pusat Pendaftaran Varietas Tanaman (PPVT) dengan nama Ketan Bima Sena menyesuaikan penampakan luar (morfologi) varietas ubi kayu tersebut.

“Ubi kayu Ketan Bima Sena berbatang besar warna kulit kehijauan, cita rasa ubi seperti ketan, tergolong ubi kayu yang bercita rasa enak dikonsumsi,” kata Bambang belum lama ini saat meninjau persiapan kelompok tani Ngudi Raharjo Dusun Plosokerep, Kalurahan Bunder Kecamatan Patuk Gunungkidul menyiapkan pengembangan ubi kayu Ketan Bima Sena.

Pihaknya mendukung pengembangan dan pelestarian ubi kayu varietas Ketan Bima Sena di Patuk, sebab varietas ini telah menjadi kekayaan plasma nutfah Gunungkidul yang diharapkan bisa memberi dampak eknomi pada para petaninya.

Dirinya juga sangat mendukung kreativitas petani yang menjadi pionir bagi kemajuan pada pertanian Gunungkidul. “terus berkarya dan bermitra dengan para penyuluh pertanian di BPP Patuk untuk bersama sama memajukan pertanian Gunungkidul,” harap Bambang.

Mengenai komoditas ubi kayu di Gunungkidul, bulan Agustus ini akan memasuki panen raya. Luas panen ubi kayu se Gunungkidul  diperkirakan mencapai 45.816 Ha. Pada bulan Juli tlalu elah dipanen seluas 3.427 Ha kemudian sisanya akan dipanen di Bulan Agustus.

Petani pembudidaya ubi kayu Ketan Bima Sena, Tumiran (46) mengatakan, umumnya petani di kawasan Patuk memilih ubi kayu jenis Ketan Bima Sena.

Anggota kelompok tani Ngudi Raharjo ini sebelumnya telah menanam sebanyak 1000 batang. Rata-rata hasil panen per batang mencapai 6 sampai 7 kilogram. Meski demikian dirinya menjual secara borongan atau ditebas oleh pedagang senilai Rp 6.500.000,- untuk keseluruhan panen dari 1000 batang tanaman.

Jika dijual secara eceran, satu kilogram ubi kayu Ketan Bima Sena laku seharga Rp 4.000,-  sampai Rp 5.000,-. Adapun peminat yang membelinya berasal dari luar Patuk atau luar Gunungkidul.

“Rasa ubi kayu Ketan Bima Sena enak,” kata Tumiran.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar