Menengok Wajah Gunungkidul Pada Pameran Seni Rupa ‘Mulanira’

oleh -6620 Dilihat
oleh
Pameran seni rupa dalam rangka FKY 2019 di eks Kantor Kecamatan Wonosari. KH.

GUNUNGKIDUL, (KH),– Berkeinginan agar pengunjung pameran seni rupa ber-déjà vu dengan suasana asli Gunungkidul, puluhan perupa yang tergabung dalam Ikatan Perupa Gunungkidul (IPG) menggelar pameran seni rupa ‘Mulanira’ di eks kantor Kecamatan Wonosari.

Pameran yang dibuka Sabtu, (13/7/2019) malam akan berlangsung hingga 20 Juli mendatang. Ketua IPG, Herlan Susanto menyebutkan, setidaknya ada 20-an perupaya yang terlibat pada pameran yang menjadi rangkaian Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 2019 ini.

“Ada sekitar 40 karya seni rupa, karya instalasi tiga dimensi dan patung,” kata dia. Sengaja pameran seni rupa khusus untu perupa Gunungkidul dilaksanakan tidak menyatu dengan gelaran FKY di Yogyakarta, dengan alasan space yang disediakan dinilai kurang memadai.

“Kami juga punya konsep sendiri. Pesan dari konsep ‘Mulanira’ agar penonton warga Gunungkidul lebih memahami masa lalu dan asal usulnya,” jelas dia.

Salah satu wajah atau citra Gunungkidul yang ditampilkan dalam bingkai lukisan yakni tetang kesederhanaan. Lukisan seorang yang berdiri di balik jendela dengan dinding anyaman bambu yang berlubang menjadi salah satu perwakilan kesederhanaan itu.

Dijadwalkan pameran juga akan dihadiri anak-anak sekolah untuk melihat karya dan mengapresiasi berikut mengikuti workshop seni rupa.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kamtono berharap dengan digelarnya pameran dapat mengangkat potensi seni di Gunungkidul. “Silahkan terus berkarya dan menunjukkan talenta,” pinta dia.

Menurutnya, dengan adanya pameran seni rupa akan memicu kreativitas dibindang seni rupa. Di samping itu diyakini pula akan memicu munculnya perupa-perupa junior.

“Pameran juga akan memicu prestasi perupa Gunungkidul. Kalau tidak diadakan pameran tidak diketahui sejauhmana prestasi perupa Gunungkidul. Kami dukung seni rupa agar berkembang dengan baik,” tukas dia. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar