GUNUNGKIDUL, (KH),– Video persekusi dan pemukulan beredar luas melalui media sosial. Dalam video itu seorang pria berjaket gelap menjambak seorang anak sembari mengintimidasi.
Anak yang dijambak berdarah di bagian mulut dan hidung. Sepertinya si anak baru saja menerima bogem mentah. Wajah si anak nampak ketakutan. Sementara si pria terus mengintimidasi sembari berkoar.
“Aku suwe dilatih intel (Saya lama dilatih sebagai intel),” kata pria pelaku intimidasi dengan jumawa.
Tak hanya itu, si lelaki juga menepuk dada sendiri sembari menanyai si anak.
“Koe ngerti aku sopo (Kamu tahu aku siapa)?” bentak si pria yang cukup berumur itu.
Belakangan diketahui, persekusi dan pemukulan tersebut dilakukan terhadap pelajar SMP warga Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, DIY. Dia dipaksa mengakui tindakan yang tak pernah dilakukannya.
Ditemui di kediamannya, Selasa (21/6/2022) pelajar berinisial T mengaku mendapat pukulan berulang kali sekaligus dijambak.
“Saya dituduh mencuri tabung gas milik warga,” kata T.
Padahal dia menegaskan tak mencuri apapun sebelum terjadi pemukulan itu.
Ribut Jemani, orang tua korban menceritakan, peristiwanya terjadi Senin (20/6/2022) dini hari. Anaknya sebelumnya merapikan masjid setelah selesai acara Sholawat.
“Kemudian dijemput temannya untuk menemani membeli BBM. Ternyata itu hanya rayuan,” tutur Ribut.
Petaka bagi T, saat di jalan ia dicegat warga, lalu dibawa ke sebuah rumah. Sudah menunggu di sebuah rumah sekitar 7 orang. Lalu ada seorang yang mengintrograsi perihal pencurian yang tidak dilakukannya.
“Anak saya dipaksa harus mengakui perbuatan yang tidak dilakukan. Karena banyak orang anak saya ketakutan,” lanjut Ribut.
Atas tindakan main tuduh sekaligus pemukulan itu, Ribut mengaku sudah menyampaikan laporan ke pihak berwajib. Saat ditemui dia bersiap ke Polres Gunungkidul guna memberikan keterangan lebih lanjut.
“Saya minta keadilan. Pelaku agar dihukum,” harap Ribut.
Terpisah Kasubag Humas Polres Gunungkidul, AKP Suryanto belum bisa menyampaikan perkembangan kasus itu.
“Nanti kami berikan keterangan jika ada progres,” katanya singkat. (Kandar)