Komplain Air PDAM di Medsos: “Iki Banyu Putih Apa Kapucino Ya Luur”

oleh -590 Dilihat
oleh
Postingan warga di medsos terkait keruhnya air PDAM Tirta Handayani. (sumber group ICG)

KARANGMOJO, (KH),– Seorang warga mengeluhkan kondisi keruhnya air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pemilik akun facebook Botie Mangkoeranda menulis di group Info Cegatan Gunungkidul sekaligus melampirkan foto air dalam gelas yang berwarna kecokelatan.

“Nek ngene iki banyu putih po cappuccino yo lurr..#tiwas bayare larang,” tulis dia, Selasa (9/3/2021). Dalam tulisan keluhan itu juga disertai emoticon dua wajah menunjukkan perasaan jengkel.

Netizen lantas ramai-ramai menanggapi pernyataan warga yang berasal dari Padukuhan Kayuwalang, Kalurahan Wiladeng, karangmojo, Gunungkidul itu.

Kathek kaya juruh (Kok seperti air gula),” tulis Jamroni Mulusan di kolom komentar. Akun Mas Kethip Semin ikut menimbrung. “Koyoke tambahi es batu seger (Sepertinya tambahi es batu, segar),” tulisnya.

Akun Zietopo tak ketinggalan berkomentar. “Beras kencur kui.. gek tambahi kuningan endok wae bro..kenek nggo jamu (Beras Kencur itu, tambahi kuning telur saja bro, bisa buat jamu),”tulis dia membanyol.

Ketika dihubungi, penulis komplain tersebut bernama Ananto Sumardani. Lelaki berusia 43 tahun itu mengaku sebatas ingin mengkritik dan menagih hak sebagai konsumen PDAM Tirta Handayani Gunungkidul.

“Selama ini saya sudah memenuhi kewajiban membayar langganan air. Ya saya sebatas menagih hak kepada pihak terkait,” ujarnya melalui sambungan telepon, .

Dirinya mengaku menemui kondisi air keruh pada pukul 11.00 WIB hari ini. Mulanya dirinya hendak mandi, namun setelah mengetahui kondisi air keruh, akhirnya diurungkan sementara waktu. Ananto lantas mengisi gelas bening dengan air keruh kemudian mem-fotonya lalu diuploud di group facebook.

Belakangan ini, setidaknya dua kali ia mendapati kondisi air PDAM keruh. Pengalaman menemui air keruh yang pertama beberapa waktu lalu, seingat dia, air kembali jernih membutuhkan waktu antara 2 hingga 3 hari.

“Sebelumnya saya terpaksa meminta air dari mushola yang bersumber dari sumur pompa untuk memasak. Kalau mandi ya terpaksa pakai air keruh itu,” cerita Ananto mengingat pengalaman yang terjadi sebelumnya.

Mandi pakai air keruh, lanjut dia, gatal-gatal sedikit ia rasakan. Melalui postingan di facebook, dirinya ingin PDAM memperbaiki pelayanan yang mengecewakan itu.

Sehari sebelumnya, keluhan juga disampaikan oleh pelanggan PDAM Tirta Handayani. Keluhan utama mengenai keruhnya air yang keluar. Tak hanya itu saja, meteran air acap kali hanya mengeluarkan angin. Keluhan ini disampaikan oleh warga Padukuhan Ngrombo, Kalurahan Semugih, Kapanewon Rongkop. Banyak pelanggan yang harus mengeluarkan biaya tagihan walaupun yang keluar dari meteran bukan air namun hanya angin.

Maryadi, seorang warga setempat menyampaikan bahwa keluhan meteran yang hanya keluar angin inj banyak dialami oleh warga Padukuhan Ngrombo.

“Meteran air jarang keluar airnya, hanya keluar angin. Namun tagihan tetap jalan, sehingga kami tiap bulan harus tetap bayar,” ujar Maryadi, Senin (8/3/2021).

Sama halnya dengan yang dialami pelanggan yang berada di Kalurahan Ponjong, Kapanewon Ponjong bernama Bayu. Ia juga mengeluhkan air yang keluar dari PDAM tidak layak konsumsi.

“Air PDAM yang keruh tersebut seringkali dirasakan saat musim hujan seperti ini,” ujar Bayu.

Bayu menambahkan saat ini solusi yang dilakukan untuk mensiasati hal tersebut, dirinya dan pelanggan yang lain berinisiatif menampung air hujan guna mencukupi kebutuhan air bersih.

Sementara itu, dihubungi melalui sambungan telepon, Dirut PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharta mengungkpakan, air keruh yang terjadi hari ini di wilayah Wiladeg dikarenakan ada perbaikan pipa bocor.

“Tadi ada perbaikan kebocoran pipa di Wiladeg. Saat perbaikan tentu saja aliran harus dimatikan. Ini menyebabkan pipa kosong. Saat perbaikan selesai dan air dialirkan kembali biasanya kotoran-kotoran di dalam pipa akan ikut teraduk, sehinga air menjadi kotor,” ulas dia. (Edi. P/ red)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar