WONOSARI, (KH)— Toleransi beragama dapat dimulai dari hal dalam sekup kecil. Ditengah perbedaan, hidup berdampingan dan saling mendukung terhadap keyakinan yang dianut masing-masing warga ditunjukkan oleh warga Desa Pulutan, paling tidak selama lima tahun terakhir.
Seperti pada perayaan Takbir keliling pada Ramadhan 1437 H/ 2016 kali ini. Dimana umat Islam sedang melaksanakan Takbir keliling, umat Katolik memberikan dukungan pelaksanaan dengan melakukan pengamanan dan membantu kelancaran penyelenggaraan.
“Mengatur lalu lintas pada persimpangan jalan yang menjadi rute takbiran, hal ini sudah berjalan sekitar 5 tahun terakhir,” kata Widiyanto salah satu Orang Muda Katolik (OMK) Desa Pulutan, Selasa, (5/7/2016).
Dia mengungkapkan, dukungan yang sama juga diberikan umat Islam saat perayaan Natal yang dijalankan umat Katolik di Gereja setempat. Sama, sekitar 5 kali perayaan Natal mendapat dukungan berupa pengaturan lalu lintas, parkir dan ikut menjaga pengamanan tempat ibadah juga dilakukan oleh karang taruna (umat Islam) setempat.
Untuk diketahui, mayoritas jumlah penduduk di Desa Pulutan jika dilihat dari keberagaman Agama terbagi menjadi dua, antara Islam dan Katolik, perbandingan jumlahnya dapat dikatakan hampir sama, yakni 50 : 50. Setiap perayaan atau peringatan hari besar agama kedua kelompok Agama ini dapat saling bergantian memberikan dukungan.
Awalnya, Widiyanto sampaikan, bermula dari perbincangan dari beberapa tokoh dusun saja, akhirnya sikap toleransi umat beragama ini tercipta dan berjalan secara baik hingga sekarang. (Kandar)