“Jangan mudah terprofokasi dengan isu agama yang beredar di media social,” katanya ketika menggelar pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di Pondok Pesantren Darul Quran, Ledoksari, Wonosari.
Kunjungan Kapolda tersebut tersebut juga dalam rangka menjaga stabilitas Kamtibmas serta menjaga solidaritas masyarakat. dalam pertemuan tersebut pihaknya menekankan bahwa pondok pesanten, ulama dan tokoh agama memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas negara.
Menurutnya DIY merupakan miniatur indonesia. Banyak masyarakat dari berbagai daerah di indonesia menempati Yogyakarta yang diwakili oleh para mahasiswa. Maka dari itu, pintanya, jika ada pertentangan muncul ditengah masyarakat, mestinya dapat disikapi dengan baik tanpa memberikan persepsi apapun sehingga tidak menjadi bias.
“Sehingga Yogyakarta akan tetap dikenal dengan sebutan kota yang penuh dengan toleransi,” tutur Kapolda.
Di era digital seperti sekarang ini, Kapolda berharap masyarakat jeli dalam memilah infomasi melalui media sosial. Sebab, banyak informasi yang sengaja disebarkan oleh orang yang tidak bertangung jawab untuk memperkeruh suasana. (Wibowo)