YOGYAKARTA, (KH),— Turut meringankan beban korban musibah Gunung Semeru, Paguyuban Kawulo Mataram bersama beberapa komunitas mengirimkan bantuan ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Sebagaimana diketahui, erupsi Semeru mengakibatkan korban jiwa hingga harta benda milik warga Kabupaten Lumajang. Kawulo Mataram bekerjasama dengan Komunitas Selembar Daun, Keluarga Besar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Sleman, BEM Akademi Analis Kesehatan Manggala, dan Komunitas Penghayat Kepercayaan melakukan penggalangan dana guna membantu korban erupsi Semeru.
“Sebagian telah berangkat menjadi relawan survei dan evakuasi. Sementatara sebagian lain tergabung dalam tim penggalangan dana,” demikian kata Ketua Umum Paguyuban Kawulo Mataram Heru Sutrisno disela pemberangkatan logistik bantuan di sekretariat Jirak Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (11/12/2021).
Selain memperoleh dukungan dari banyak komunitas, support juga hadir dari jajaran Polres dan Kodim 0732 Sleman.
“Bagi masyarakat di Jawa, terutama komunitas spiritual, Semeru memiliki makna tersendiri. Gunung Semeru merupakan paku dan penyeimbang pulau Jawa, demikian halnya seperti Gunung Merapi,” tutur Heru.
Adapun logistik yang dikirim berupa bahan makanan dan obat-obatan. Tak hanya itu saja, komunitas dan paguyuban yang berjejaring juga mengirimkan 4 kwintal Salak Pondoh, ikon buah Kabupaten Sleman.
“Bantuan logistik rencananya akan dikirim ke lokasi terdampak di Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,” imbuh Heru.
Dalam kesempatan yang sama, Pegiat Komunitas Selembar Daun,
Nur Muhammad Zain berujar, erupsi Gunung Semeru merupakan bencana alam yang diantaranya dapat menjadi refleksi serta mengasah empati dan kepedulian.
Kita, lanjut Nur, bukan siapa-siapa atau tidak memiliki apa-apa, namun wajib peduli terhadap sesama.
Mengapresiasi aksi sosial yang diberi tagline Peduli Paku Bumi Jawa (Gunung Semeru) tersebut, Kapolsek Prambanan Kompol Rubiyanto memuji dan berterimakasih atas sinergi yang telah digagas dan diimplementasikan oleh organisasi masyarakat berbasis budaya itu.
“Patriotisme dan semangat persatuan sebagai warga negara dan bangsa untuk era sekarang dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian dan penggalangan bantuan bagi saudara-saudara yang terdampak,” kata kapolsek.
Baginya, peduli bagi sesama yang tertimpa musibah, tidak mempertimbangkan seberapa jauh atau seberapa jumlah bantuan yang dikirimkan.
“Tetapi rasa persaudaraanlah yang memanggil elemen dari seluruh negeri turut membantu,” kata Kompol Rubiyanto. (Bara)