Kasus COVID-19 di Gunungkidul Tembus 1000-an, Tempat Isoter Disiapkan

oleh -1769 Dilihat
oleh
Isolasi mandiri
Ilustrasi. Seseorang yang sedang menunggu hasil tes PCR atau sudah terkonfirmasi positif COVID-19 dianjurkan isolasi mandiri (foto: klikdokter.com)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Kasus COVID-19 di Gunungkidul terus melambung. Hari ini, Kamis, (24/2/2022) kasusnya bertambah 221 orang terpapar.

“Kasus COVID-19 dalam perawatan mencapai 1142. Serta ada dua kasus meninggal dunia,” kata Dewi.

Untuk kasus kematian warga terkonfirmasi positif COVID-19, dipastikan keduanya belum menerima vaksinasi.

Dengan semakin banyaknya kasus yang muncul, pihaknya merencanakan memanfaatkan Puskesmas Ponjong II menjadi lokasi isolasi terpusat (Isoter).

“Sudah melalui pembahasan beberapa kali, dipilih Puskesmas Ponjong II di Kalurahan Bedoyo,” katanya.

Puskesmas Ponjong II, lanjutnya, memiliki gedung yang memungkinkan dijadikan ruang Isoter. Sebab, sebelumnya direncanakan Puskesmas tersebut dijadikan RSUD Tipe D.

Akan tetapi, Dewi juga berharap, tiap kapanewon mengaktifkan kembali lokasi shelter isolasi masing-masing. Sebab, jarak dengan isoter yang disediakan Pemkab tidak terjangkau untuk semua wilayah. Jumlah shelter karantina saat ini ada 23 titik. Selain ada di 18 kapanewon terdapat pula di 4 rumah sakit.

“Lokasi isoter menjadi pertimbangan warga. Kalau jauh dari isoter harapannya bisa di shelter milik kapanewon,” tukasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Wonosari, dr Heru Sulistyowati mengungkapkan telah menyiapkan skema penaganan jika lonjakan kasus terus terjadi. Skema yang akan ditempuh yakni menambah jumlah bed untuk isolasi.

“Skema hospital disaster plan dengan cara menggabungkan beberapa bangsal perawatan menjadi satu,” tuturnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar