NGLIPAR, (KH),– Puskesmas Nglipar I menggelar sarasehan kesehatan jiwa di Balai Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar, Senin, (30/10/2017). Kegiatan tersebut diikuti 80-an kader dari Desa kedungkeris, Desa Pengkol dan Desa Nglipar.
Dalam pemaparan, pemateri dari Yayasan Inti Mata Jiwa (IMAJI), dr. Ida Rochmawati, MSc., Sp.KJ (K) menyampaikan, bahwasanya setiap manusia yang menjalani aktivitas selama hidup selalu menemui peristiwa atau hal-hal dan problematika yang erat kaitannya dengan ketahanan mental atau kesehatan jiwa.
Sementara itu masing-masing pribadi memiliki ketahanan mental yang berbeda-beda. Adakalanya konflik yang ditemui diluar batas ketahanan mental seseorang sehingga tak dapat menghadapinya sendiri. Ketika itu, maka setiap manusia membutuhkan campur tangan dari luar, teman curahan hati, lingkungan yang kondusif, bahkan tenaga profesional dibidang kesehatan jiwa.
“Tumpukan konflik dapat menimbulkan depresi. Gejala depresi dapat diketahui dari beberapa tanda yang berkaitan dengan kesehatan fisik,” ungkap Psikiater RSUD Wonosari ini.
Pihaknya memaparkan dihadapan para kader gejala-gejala yang biasa nampak untuk dikenali. Beberapa tanda fisik diantaranya mengalami lambung yang terasa panas, nyeri dada, gejala atau masalah seksual, pusing, nyeri perut, nyeri sendi dan lainnya adakalanya diakibatkan karena depresi.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Nglipar I, dr diah prasetyorini menganggap kader mendapat penyuluhan kesehatan jiwa cukup penting. Sebab, fenomena bunuh diri yang erat dengan kesehatan jiwa beberapa kali terjadi di Nglipar.
“Sangat bermanfaat, kader mengetahui terkait depresi, dan gangguan kesehatan jiwa ringan hingga berat. Kemudian mengambil langkah turut berperan dalam penanganannya,” ucapnya. (Kandar)