WONOSARI,(KH)– Kabar beredarnya beras plastik membuat para petani justru diuntungkan. Seringkali warga memilih membeli beras dari petani lantaran kekhawatiran mendapatkan beras plastik.
Tumiran, salah satu petani warga Playen yang dikenal memiliki areal lahan pertanian luas ini mengaku beredarnya isu beras plastik memancing banyak para tetangga sekitar membeli beras hasil panennya.
Petani yang tinggal di Dusun Playen I, Desa Playen, kecamatan Playen ini menjual beras dengan harga Rp 7.750 sampai 8.000, untuk C 4 dan harga Rp 8.500 hingga Rp.9000 untuk jenis Sidenuk yang rasanya menyerupai rojolele.
“Memang ada kenaikan permintaan beras semenjak ada isu beras dicampur pemutih. Nah sekarang dengan adanya beras plastik, permintaan terus meningkat,” tuturnya, Senin (25/5/2015).
Disinggung berapa jumlah peningkatan warga, pensiunan PNS ini enggan membeberkan lebih jauh. “Saya malu, pokoknya setiap hari ada yang meminta,” ucapnya.
Dihubungi terpisah,Kepala BPOM DIY, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni menyatakan, pihaknya mengaku turut membantu pemerintah dalam urusan monitoring terkait isu beras plastik.
Namun, pihaknya enggan membeberkan lebih jauh mengenai hasil pemeriksaan dugaan beras plastik yang ditemukan di Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, akhir pekan lalu.(Juju)