Isabel, Bule Cantik Dari Bulgaria Kagumi Gunung Api Purba Nglanggeran

oleh -4080 Dilihat
oleh
Turis asing, Isabel dari Bulgaria saat berada di Desa Wisata Nglanggeran. KH/ Nurul.

PATUK, (KH),– Destinasi wisata Gunung Api Purba Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, telah menjadi salah satu primadona tujuan piknik di Propinsi Yogyakarta.

Hal tersebut telihat dari banyaknya pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan alam Gunung Api Purba Nglanggeran. Pengunjung yang datang tidak hanya dari kalangan wisatawan lokal saja. Akan tetapi, wisatawan manca negara pun ikut tertarik untuk datang ke objek wisata tersebut.

Gunung Api Purba Nglanggeran dengan desa wisatanya juga menjadi langganan tempat untuk kegiatan live in mahasiswa asing dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Seperti pada akhir tahun 2019 lalu, kurang lebih 30 mahasiswa asing terlihat memadati kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran.

Selama dua hari satu malam mereka berada di Desa Wisata Nglanggeran. Tak sebatas melihat panorama yang indah, namun mereka juga merasakan langsung kegiatan keseharian masyarakat, serta terlibat pada ritual adat tradisi dan budaya masyarakat Gunung Api Purba Nglaggeran.

Isabel salah satu mahasiswa asal Bulgaria menuturkan kegembiraanya dapat berbaur dengan masyarakat Gunung Api Purba Nglanggeran. Ia bercerita tentang kegiatan yang dilakukan selama tinggal bersama masyarakat Gunung Api purba Nglanggeran. Suasana hangat penuh kekeluargaan, sikap saling menghargai dan tulus dari anggota setiap keluarga, Isabel rasakan saat tinggal menginap di salah satu rumah warga.

“Saya sangat senang berada di sini, keluarga sangat ramah, saya sarapan nasi goreng. Walaupun untuk saya aneh makan nasi di pagi hari, tetapi nasi goreng buatan ibu tempat menginap sangat enak, dibuat dengan sepenuh hati. Saya seperti ingin tinggal di sini,” tutur Isabel.

Selaras dengan Isabel, Zuzi mahasiswa asal dari Polandia juga menuturkan hal yang sama. Ia juga sangat senang berada di Gunung Api Purba Nglanggeran. Banyak tradisi budaya yang Zuzi pelajari saat berada di Gunung Api Purba Nglanggeran, salah satunya budaya atau kebiasaan sikap saling menghargai. Akan tetapi, bersamaan Zuzi juga mengutarakan kritiknya terhadap lingkungan di Gunung Api Purba Nglanggeran. Ia merasa sedih karena tidak sedikit tumbuhan yang ditebang demi pembangunan infrastruktur.

“Saya sangat menikmati alam dan tradisi budaya di Gunung Api Purba Nglanggeran, orangnya sangat ramah, tetapi saya sedih cukup banyak tumbuhan yang harus ditebang untuk bangunan,” keluh Zuzi.

Bagi dia, tidak dapat dipungkiri bahwa Gunung Api Purba Nglanggeran menyimpan banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan secara maksimal. Mulai dari sistem religi, kondisi geologi/ bebatuan yang menakjubkan, pemandangan alam yang indah, sejarah yang unik, budaya, kearifan lokal seputar pengobatan, dan lain-lain.

Akan tetapi, sambung Zuzi, dengan adanya kekayaan alam dan budaya yang melimpah dapat membuat masyarakat masif melakukan pengembangan namun mengabaikan aspek kelestarian lingkungan.

“Pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan kaidah kelestarian lingkungan justru dapat merusak lingkungan suatu kawasan. Contoh, infrastruktur yang berlebihan serta tidak sesuai dapat mengusik satwa/ binatang yang memiliki habitat di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran. Jangan sampai terjadi,” tutur Zuzi menyampaikan pandangan. (Nurul)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar