GUNUNGKIDUL, (KH),– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul untuk kesekian kalinya menerima penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) dari PemerintahPusat. Penghargaan Top 99 SINOVIK 2019 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN RB) diserahkan langsung oleh Menpan RB RI, Drs. Syafruddin, M.Si., kepada Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos, Kamis, (18/07) di Grand Ballroom, Gumaya Tower Jl. Gadjah Mada, Semarang.
Dalam penerimaan Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, didampingi, Asisten III, Ir. Anik Indarwati, M.T., serta Kepala Dinas Kesehatan, dr. Dewi Irawaty.
Dijelaskan, inovasi “Ayunda Si Menik Makan Sego Ceting” artinya Ayo Tunda Usia Menikah Mengawali Gerakan Semangat Gotong Royong Cegah Stunting. Inovasi tersebut diprakarsai Puskesmas Gedangsari II. Inovasi lanjutan ini esensinya sebagai upaya bersama untuk menekan angka pernikahan usia anak, dengan tujuan menekan resiko AKI (Angka Kematian Ibu), AKB (Angka Kematian Bayi) dan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah).
Menurut Badingah, kasus BBLR menjadi salah satu penyebab tingginya stunting selain kondisi Ibu hamil anemia, status gizi buruk, sanitasi lingkungan tidak sehat, PHBS yang masih rendah sehingga dengan semangat jiwa gotong royong seluruh komponen berupaya menurunkan angka stunting.
”Alhamdulillah saya bersyukur dan sangat mengapresiasi jajaran Dinas Kesehatan yang telah bekerja keras, melayani masyarakat Kabupaten Gunungkidul secara umum, dan khususnya bagi warga masyarakat di KecamatanGedangsari, dalam memenuhi berbagai kebutuhan, terkait upaya penanganan medis dan pelayanan kesehatan,” kata bupati bersyukur.
Atas diterimanya penghargaan pihaknya berharap dapat menjadi pemicu semua instansi penyelenggara pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Di sela acara penganugerahan Kepala Dinas Kesehatan, Dewi Irawaty menyampaikan, proses mendapatkan penghargaan ini diawali Bupati, Hj. Badingah, pada Jumat, (05/07) yang lalu secara langsung memaparkan materi inovasi di Ruang Sriwijaya 1 Lt II, Kantor Kementerian PAN-RB RI, Jakarta Pusat.
Di hadapan panelis juri Top 99 Sinovik, yang terdiri dari Jurnalis, Nurjaman Mochtar, Peneliti senior Pusat Penelitian Politik-LIPI, R. SitiZuhro, Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Wawan Sobari dan dari YLKI, Indah Suksmaningsih Badingah memaparkan perihal inovasi yang diterapkan.
Sebelum lolos TOP 99, Gunungkidul harus bersaing dengan keseluruhan proposal SIVONIK yang terdaftar sebanyak 3.156. Kemudian diseleksi oleh panelis menjadi 1.627. Selanjutnya disaring lagi oleh tim evaluasi dan tim panel independen secara ketat menjadi 99 Inovasi yang mendapatkan penghargaan. Nanti dari 99 inovasi ini akan diseleksi kembali menjadi Top 45 serta juga akan dikompetisikan secara internasional lewat UNPSA (United Nation Public Service Asociation). (Kandar)