“Kami minta maaf dan selanjutnya siap bertemu dengan relawan desa termasuk mengajak serta PMI,” kata Immawan, Selasa, (26/5/2020) sore.
Lanjutnya, kalaupun dianggap ada kesepakatan mengenai jalur ambulan, semestinya ada kelonggaran jika dikemudian waktu ditemui kedaruratan.
“Karena dinilai membahayakan maka demi keselamatan kami setujui jalur ambulan diubah melalui jalan raya yang melalui desa,” imbuhnya.
Pihaknya berharap warga bisa memahami. Pihaknya memastikan bahwa ambulan sudah diberlakukan standar steril untuk penanganan Covid-19. Sehingga meski melewati jalan raya tetap aman.
Untuk meredam konflik agar tidak semakin meruncing, Immawan mengaku akan segera mengajak pihak-pihak yang terlibat dalam kesalahpahaman untuk duduk bersama mencari solusi.
Koordinator relawan Desa Banaran, Sudadi ketika dihubungi mengaku bersedia jika diminta bertemu bermusyawarah menyelesaikan kesalahpahaman.
“Sekali lagi kami tidak menghadang. Kami siap diajak berdialog,” katanya. (Kandar).