IKG : Tak Mudik, Kiriman Uang Perantau ke Kampung Halaman Capai Rp225 Milyar

oleh -3718 Dilihat
oleh
Ketua Umum IKG, Drs Eddy Sukirman MM. (dok pribadi)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Pemerintah secara ketat memberlakukan aturan larangan mudik pada Lebaran 2021. Namun demikian, masih saja ada perantau yang nekat mudik ke kampung halaman ke Gunungkidul.

Ketua Umum paguyuban perantau Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG), Drs Eddy Sukirman MM menegaskan, perantau yang nekat mudik jumlahnya tidak begitu banyak.

Eddy menyebutkan, ada sekitar 300.000 perantau asal Gunungkidul khususnya yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Dari jumlah keseluruhan itu, perantau yang nekat mencuri waktu mudik lebih awal tidak lebih dari 5 persen.

Sedikitnya perantau yang nekat mudik, menurutnya tak lepas dari respon cepat paguyuban semenjak kebijakan larangan mudik dikeluarkan pemerintah.

“Kami tidak ingin penyebaran virus semakin menjadi. Maka himbauan larangan mudik sudah kita sebar sejak awal. Diantaranya melalui 25 group Whatsap milik IKG,” kata Eddy, Jumat (7/5/2021).

Himbauan dia upayakan menyasar anggota perantau dari 18 kapanewon yang terbagi menjadi 7 Koordinator Wilayah (Korwil) di Jabodetabek.

“Jangan mudik dulu pokoknya! Usai lebaran nanti kalau sudah aman ayo mudik bareng ramai-ramai ke kampung halaman Gunungkidul,” ajak Eddy.

Sebagai pengganti kehadiran di Gunungkidul, sambung dia, perantau mengirimkan barang maupun uang yang sediannya dibawa saat mudik. Jumlah kiriman dari anggota IKG, khususnya dalam bentuk uang, Eddy prediksi totalnya menyentuh ratusan Milyar.

“Anggota IKG atau perantau di Jabodetabek ada sekitar 75.000 kepala keluaga (KK). Jika setiap KK mengirim minimal Rp3 juta saja, maka total mencapai Rp225 Milyar,” ungkap Eddy.

Untuk sementara waktu, dirinya mengajak perantau dan saudara di kampung untuk bersabar menahan kangen. “Kalau habis lebaran sudah aman mari nanti mudik ramai-ramai,” tukas Eddy. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar