SEMANU, (KH),– Intensitas hujan yang tinggi sejak sore sampai malam, pada Selasa (12/1/2021) membuat beberapa rumah warga Padukuhan Sendang, Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu, Gunungkidul terendam air.
Informasi bencana banjir ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki, Rabu (13/1/2021).
“Ada delapan kepala keluarga di RT 03, 04 dan 05 RW 05 yang tergenang air, rata-rata ketinggian air 10 hingga 15 Centimeter,” ungkap Edy.
Dalam keterangannya kepada media, Edy menyampaikan bahwa delapan kepala keluarga itu adalah, Riyanto (40), Heri Purnomo (40), Sutikno (45), Mukino (47), Watorejo (50), Marino (45), Katon (40), dan Saliman (42).
“Genangan akibat banjir ini bersifat sementara akibat intensitas hujan yang tinggi, setelah hampir dua jam genangan air di delapan rumah warga tersebut berangsur surut,” lanjut Edy.
Akibat banjir itu banyak lumpur dan material banjir yang masuk ke rumah warga, sehingga terjadi kerusakan pada sejumlah perabot. Jika ditaksir kerugian yang dialami warga pada persitiwa ini sekitar Rp. 3 juta. Rencananya, Rabu pagi warga setempat hendak bergotong royong, kerja bakti membersihkan sisa material banjir.
“Walau lumpur dan material banjir masuk terbawa air ke rumah warga, namun kami pastikan kondisi lokasi sudah aman,” papar Edy.
Atas peristiwa ini, BPBD selalu menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap fenomena alam belakangan ini.
“Saat ini, sesuai prediksi BMKG, kita sedang menghadapi bencana hidrometeorologi akibat Siklus Badai La Nina, La Nina ini bisa menyebabkan curah curah tinggi, beserta bahaya bencana lain yang mengikui, yaitu banjir, angin puting beliung, tanah longsor, pohon tumbang dan lain-lain,” imbuhnya.
Edy menambahkan bahwa puncak musim penghujan diprediksi akan terjadi pada Bulan Januari hingga Februari mendatang.
“Kami berharap, semua pihak waspada untuk mengantisipasi dampak La Nina ini, semoga semuanya terkondisikan,” pungkas Edy. [Edi Padmo]
