Hujan Deras di Gunungkidul Sebabkan Rumah Warga Tergenang Hingga Akses Jalan Terganggu

oleh -796 Dilihat
oleh
Evakuasi warga di wilayah Plembutan, Pplayen, Gunungkidul. (foto: BPBD Gunungkidul)

GUNUNGKIDUL, (KH), — Hujan deras berdurasi lama melanda wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk diantaranya Kabupaten Gunungkidul, pada hari Jumat, (28/3/2025) sore. Peristiwa cuaca ekstrem ini mengakibatkan dampak yang cukup signifikan di sejumlah daerah, antara lain sungai meluap (banjir), tanah longsor, dan pohon tumbang, yang menyebabkan gangguan pada rumah warga, akses jalan dan merusak jaringan listrik.

Menurut laporan dari Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono, pada petang kemarin, berikut adalah dampak dari bencana tersebut:

1. Banjir yang Menggenangi Rumah Warga

  • Rumah milik Sumini, warga Munggi RT 003, Semanu, terendam banjir.

  • Rumah milik Eko, warga Munggi RT 10, Semanu, juga terendam air.

  • Sri Murdilah, warga Munggi RT 003, Semanu, melaporkan rumahnya terendam.

  • Air juga mulai masuk ke ruang kelas SDN Kadang Rejek 2.

  • Rumah-rumah warga lainnya yang terendam meliputi Koniyanto di Seneng RT 005/007, Siraman, Wonosari, serta Sinto, Jazuli, dan Bpk. Warsiyo yang masing-masing memiliki rumah di Kedungdowo kulon, Pampang, Paliyan.

  • Bpk. Waluyo, warga Kenteng RT 09, Mulusan, Paliyan, serta Bpk. Paryanto di Toko Metro Kendong, Surulanang Karangduwet Paliyan, juga mengalami banjir.

  • Rumah makan seperti Sego Abang, Rinten Ndalu, dan Kemis Legi di wilayah Seneng, Siraman, dan Baleharjo juga tidak luput dari dampak banjir.

2. Gangguan Akses Jalan

  • Jembatan penghubung antara Pampang dan Plembutan tergenang, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan untuk sementara waktu.

  • Akses jalan di lampu merah Munggi, Semanu, terendam air dan menyebabkan macet.

  • Jalan Raya Wareng – Wonosari juga terendam air, mengganggu kelancaran transportasi.

  • Longsor terjadi di beberapa titik, salah satunya di Gedali RT 14 RW 03, Beji, Patuk, yang menutup 90% akses jalan.

3. Longsor dan Pohon Tumbang

  • Longsor terjadi di beberapa titik, di antaranya menutup akses jalan di wilayah Beji, Patuk.

  • Pohon tumbang di beberapa titik menyebabkan gangguan pada jaringan listrik dan akses jalan.

BPBD Gunungkidul terus memantau kondisi di lapangan dan melakukan evakuasi serta penanganan darurat. Para warga diminta untuk tetap waspada mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu. Sebagian wilayah yang terendam air kini sedang diupayakan untuk segera surut, namun di beberapa titik, akses jalan dan rumah masih terendam.

Purwono, Kepala BPBD Gunungkidul, mengimbau kepada seluruh warga untuk selalu siap siaga dan mengikuti arahan petugas terkait kondisi bencana yang terjadi. Pemerintah setempat juga sudah bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

“Bagi warga yang terdampak, kami akan berusaha memberikan bantuan secepatnya, dan kami mengimbau agar semua tetap tenang serta mengikuti instruksi dari petugas yang ada di lapangan,” ungkap Purwono.

Pada malam harinya, petugas BPBD bersama petugas kepolisian juga sempat mengevakuasi beberapa warga yang terjebak di sebuah kafe atau resto di wilayah Plembutan. Mereka yang dievakuasi merupakan pemilik, karyawan serta beberapa pengunjung.

Pembaharuan Data BPBD

Berdasarkan pembaharuan data, setidaknya lima kapanewon terdampak dalam kejadian ini. 5 kapanewon tersebut meliputi Semanu, Wonosari, Playen, Paliyan, dan Patuk. Adapun jumlah kalurahan terdampak mencapai tujuh kalurahan, diantarnya Baleharjo, Semanu, Wonosari, Pampang, Grogol, Beji, dan Plembutan.

“Kami mencatat sebanyak 71 rumah terendam banjir, serta terjadi dua titik longsor di wilayah terdampak,” kata Purwono, Sabtu (29/3/2025).

Purwono menambahkan, infrastruktur publik juga mengalami kerusakan, di antaranya dua talud rusak, empat jalan terganggu, serta dua jembatan terdampak banjir. Fasilitas umum yang terdampak termasuk satu tempat peribadatan yang ikut terendam.

(Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar