GUNUNGKIDUL, (KH),– Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) angka kasus HIV AIDS Kabupaten Gunungkidul tergolong paling rendah. Namun terus meningkat dengan pesat di tahun 2016.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, dr. Dewi Irawaty, M.Kes saat seminar peringatan Hari AIDS sedunia di Gunungkidul belum lama ini. Menurutnya, penemuan kasus baru meningkat cukup signifikan terutama pada usia produktif.
Tingginya jumlah penderita HIV AIDS di Gunungkidul, ungkap Dewi, juga akan mempengaruhi terhadap angka jenis penyakit atau gangguan kesehatan yang lain, yakni TBC dan depresi.
Adapun upaya untuk melakukan penanganan, saat ini diseluruh rumah sakit dan Puskesmas di Kabupaten Gunungkidul sudah bisa melayani Test HIV AIDS.
“Sementara terapinya di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari dan Puskesmas Ponjong,” imbuh Dewi Irawati.
Sementara itu, dalam kesempatan pemaparan materi seminar, Kepala Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta, dr. Ir. Tri Kusumo Bawono, SE mengingatkan, masyarakat umum tak perlu takut dengan HIV AIDS. Sebab, jalur penularan HIV hanya ada 3 yakni cairan antara lain air mani/sperma, vagina, dan darah.
Lebih jauh disampaikan, penyebab tertularnya HIV diantaranya karena berhubungan intimdengan berganti-ganti pasangan atau dengan pekerja sex yang mengidap HIV. serta pengguna narkotika suntik bekas dipakai orang yang terinfeksi. Sehingga selama aktivitas penyebab tertularnya HIV tersebut tidak dilakukan maka seseorang tidak akan terinfeksi.
Dijelaskan, HIV adalah infeksi yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. Sehingga orang yang terinfeksi HIV kekebalannya menurun dan rentan tertular penyakit lain sepert TBC dan lain-lain.
“Tanda-tanda gejala HIV tidak kelihatan. Salah satu cara untuk mengetahui seseorang terinfeksi atau tidak hanya melalui test HIV,” tegasnya.
Ditambahkan, orang dengan HIV belum tentu AIDS, akan tetapi orang dengan AIDS pasti terinfeksi HIV. Perkembangan HIV menjadi AIDS diawali dari 6 bulan periode. Selanjutnya HIV mulai kelihatan pada 5 hingga 10 tahun Kemudian. 1 sampai dengan 2 tahun menjadi AIDS ditandai dengan penurunan berat badan drastis disertai sariawan dan TBC.
Pencegahan yang perlu dilakukan agar terhindar HIV, masyarakat wajib setia dengan pasangan, tidak melakukan sex bebas atau berganti-ganti pasangan, atau wajib menggunakan pengaman, serta tidak kalah penting selalu berupaya meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
“Pesan saya hindari Stigma dan jangan melakukan diskriminasi dengan orang yang terinveksi HIV,” pintanya. (Kandar)