GUNUNGKIDUL, (KH),– Awal Ramadhan identik dengan kenaikan harga bahan pokok. Seperti pada awal Ramadhan tahun ini, sejumlah harga bahan pokok di Gunungkidul kembali mengalami kenaikan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah DIY, Tri Saktiyana menyampaikan kenaikan harga di awal puasa Ramadhan ini karena tingginya permintaan.
Dalam pantauan yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY di sejumlah titik termasuk Pasar Argosari, kenaikan paling mencolok terjadi pada minyak goreng, baik curah maupun kemasan.
Kenaikan harga bahan pokok di Gunungkidul tersebut hampir sama dengan di Sleman, yang telah dipantau minggu lalu oleh TPID DIY.
“Kenaikan harga minyak goreng terjadi karena dikenakan harga keekonomian, berkisar antara Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per liter,” kata Tri, Senin, (4/4/2022).
Selain minyak goreng, komoditas lain yang merangkak naik diantaranya telur ayam. Harganya saat ini antara Rp21 ribu hingga Rp22 ribu per kilogram di tingkat penyalur.
“Naiknya harga telur bukan hanya karena permintaan, kenaikan juga terjadi karena naiknya harga pakan ayam,” terang dia.
Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Sigit Haryanto menambahkan, selain telur ayam, harga daging ayam negeri dan cabai juga ikut melonjak.
“Harga daging ayam dari Rp35 ribu jadi Rp38 ribu. Sementara harga cabai rawit hijau dari Rp20 ribu hari ini naik jadi Rp30 ribu per Kg. Untuk cabai rawit merah dari Rp40 ribu naik jadi Rp50 ribu per kg,” rinci Sigit.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyebut, kenaikan harga terjadi di berbagai wilayah. Kedepan pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan berusaha menjaga agar kenaikan tetap dalam tahap wajar. (Kandar)