WONOSARI, (KH) — Harga beras di Kabupaten Gunungkidul mulai turun. Meskipun penurunan masih sangat tipis, jika dibandingkan dengan kenaikan beberapa pekan terakhir, yakni sebesar Rp200 hingga Rp300 per kilogram.
Kasi Bidang Distribusi dan Perlindungan Konsumen, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi ESDM, Gunungkidul Supriyadi, Rabu (11/3/2015) mengatakan, harga beras di Pasar Argosari Wonosari untuk IR 64 turun 200 dari harga semula RP. 11000 menjadi Rp 10.800.
“Kenaikan kemarin hampir 2000 per kilogramnya, tetapi penurunan hanya sekitar Rp 200 saja. Penurunan yang terjadi belum signifikan,” katanya saat ditemui di kantornya.
Supriyadi mengungkapkan, penurunan harga ditengarai akibat adanya musim panen tiba. “Tapi di beberapa wiayah petani mengaku tidak akan menjual hasil panenannya. Ya, mudah-mudahan saja harga segera turun,” paparnya.
Dia mengatakan, Pemerintah DIY sebenarnya sudah menawarkan operasi pasar (OP) digelar di Gunungkidul. Namun saat program tersebut ditawarkan kepada kecamatan-kecamatan, tidak ada yang merespon OP. “Sejak 2012 tawaran OP selalu ditolak di Gunungkidul,” ungkapnya.
Sementara pemilik toko Sari Kelapa, Tukino mengungkapkan, harga beras kualitas bagus saat ini harganya masih tetap sama. “Harga turun untuk kualitas beras yang standar, turun kisaran Rp 200 hingga Rp 300 saja,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, harga beras merek cabe yang semula dijual Rp 263000. Beras merek Kusuma Rp 255.000. Beras merek BRM Rp. 200.000 beras merk piring dijual dengan harga 255.000 / karung ukuran 25 kilogram. (Juju)