Gelombang Laut Normal, Nelayan Tangkap Tongkol Dan Teri

oleh -6451 Dilihat
oleh
Nelayan Pantai Selatan kembali melaut. KH/ Wibowo.
Nelayan Pantai Selatan kembali melaut. KH/ Wibowo.

SAPTOSARI, (KH),– Aktivitas nelayan di Pantai Selatan Kabupaten Gunungkidul kembali normal setelah sepekan terakhir terhenti akibat tingginya gelombang laut. Jenis ikan tongkol hitam dan teri menjadi tangkapan terbanyak saat ini.

Salah satu nelayan Pantai Ngrenehan, Santo, warga Padukuhan Sawah, Desa Kanigoro mengatakan, gelombang pantai selatan Kabupaten Gunungkidul sudah mengalami penurunan, sehingga para nelayan mulai melakukan aktivitas melaut.

Tangkapan nelayan pasca gelombang besar cukup lumayan. Dari 50 kapal yang mulai turun ke laut, para nelayan rata rata mampu membawa pulang 50 kilogam hingga 1 kuintal ikan jenis tongkol hitam.

“Keadaanya mulai membaik, ini kesempatan mencari uang setelah kami libur hampir sepekan karena gelombang besar,” kata Santo saat ditemui di Pantai Ngrenehan, Minggu 30 Juli 2017.

Selain jenis ikan tongkol hitam, pasca gelombang tinggi para nelayan juga banyak mendapatkan ikan jenis teri. Namun jumlahnya belum banyak. Dalam sekali melaut, para nelayan hanya mampu menangkap 20 kilogram hingga 50 kilogram saja.

“Ikan teri kami jual dengan harga Rp. 20.000 per kilogram. Belum sampai ke pengepul biasanya sudah habis di beli oleh masyarakat yang datang untuk konsumsi pribadi,” paparnya.

Santo mengatakan, ikan jenis tongkol  hitam memang biasa keluar pada Bulan Juni hingga Bulan Agustus. Biasanya untuk mendapatkan ikan jenis tersebut, para nelayan berangkat melaut pada malam hari.

“Siangnya untuk membersihkan jaring, karena sisa gelombang tinggi banyak kotoran-kotoran yang berada ditengah laut,” katanya.

Dihubungi terpisah, nelayan pantai Drini Sutarno mengatakan, tidak hanya nelayan di Pantai Ngrenehan, para nelayan di Pantai Drini dan Pantai Baron juga sudah kembali beraktifitas.

Gelombang laut yang mulai bersahabat membuat tangkapan ikan para nelayan mulai membaik. Cuaca seperti ini diharapkan terus berlangsung sehingga tidak terjadi paceklik ikan.

“Semoga tangkapan teri semakin banyak dan pendapatan juga lekas bertambah,” ujar bapak dari dua putra itu. (Wibowo)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar