Estimasi Biaya Perbaikan Jembatan Dan Jalan Capai Puluhan Milyar

oleh -5963 Dilihat
oleh
Papan informasi pemanfaatan perahu penyeberangan di bekas Jembatan Mbojing yang putus akibat bencana banjir. KH/ Sugeng.
Papan informasi pemanfaatan perahu penyeberangan di bekas Jembatan Mbojing yang putus akibat bencana banjir. KH/ Sugeng.

WONOSARI, (KH),– Setidaknya 11 jembatan rusak dan beberapa jalan kabupaten serta jalan nasional mengalami longsor akibat hujan deras dan meluapnya sungai. Dinas Pekerjaan Umum Perumahaan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul saat ini tengah mendata sejumlah kerusakan infrastruktur tersebut sebagai persiapan perbaikan.

Seperti yang diungkapkan Kepala DPUPRKP, Edy Praptono, sebelas jembatan yang rusak diantaranya mengalami putus dan anjok. Selain memutus akses putusnya jembatan juga membuat pemukiman warga terisolir.

“Salah satu dusun terisolir beada di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Estimasi perbaikan seluruh jembatan akan menelan angaran kurang lebih Rp. 30, 9 milyar,” terang Edy Praptono.

Menurut Edy, perbaikan jembatan tersebut akan dianggarkan pada  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 mendatang. Secara teknis pembangunan masing-masing jembatan nanti akan memakan waktu 7 hingga 8 bulan.

Sementara itu, mengenai perbaikan jalan pihaknya memprediksi akan membutuhkan dana sebanyak Rp. 6,5 milyar. Saat ini data kerusakan jalan sebagian besar telah terkumpul. Data yang dihimpun DPUPRKP menyebutkan, salah satu jembatan putus yang berdampak pada terganggunya akses dua wilayah serta perekonomian warga terdapat di di Dusun Gelaran I, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.

Putusnya jembatan Mbonjing membuat 400 warga terisolir. “Sedangkan putusnya jembatan Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk membuat warga harus memutar sejauh 15 kilometer untuk ke luar atau melaksanakan aktivitas di kota,” Imbuh Edy. (Wibowo).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar