GUNUNGKIDUL, (KH),– Berbagai lomba menyemarakkan peluncuran atau launching Geosite Ngingrong sebagai destinasi digital. Launching pengembangan destinasi wisata gagasan komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) ini menjadi yang ke-2 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Koordinator (GenPI) Yogyakarta, Nunung Elizbeth mengatakan, selain diisi lomba kegiatan launching juga dilengkapi festival kuliner.
“Beberapa lomba yakni performa lapak, lomba foto Instagram, serta ada penambahan atraksi Jemparingan,” rincinya disela launching, Sabtu, (8/9/2018) lalu.
Perempuan yang akrab dipanggil Elza ini menjelasan, Pasar Ngingrong merupakan destinasi digital pertama di Jogja yang mengkolaborasikan jemparingan.
Dipilihnya Jemparingan menjadi salah satu atraksi, bukan tanpa sebab. Pasar Ngingrong akan dikembangkan menjadi destinasi wisata yang mengutamakan adventure experience. Jemparingan nantinya melengkapi wisata susur goa serta flying fox.
“Tentunya dengan adanya atraksi Jemparingan diharapkan akan semakin menarik lebih banyak wisatawan,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, destinasi pasar digital merupakan pengembangan destinasi wisata yang dirancang memiliki banyak spot atau wahana menarik untuk berfoto serta layanan wisata yang beragam. Di luar itu, sebagai daya dukung destinasi digital juga dilengkapi kuliner khas daerah serta berbagai pementasan seni dan tradisi lokal. Dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat seperti sekarang ini, sangat memungkinkan segala bentuk informasi kegiatan tersebut tersebar secara cepat dengan jangkauan yang luas melalui berbagai media sosial berbasis internet atau teknologi digital.
“Kami meminta dukungan dari seluruh stakeholder pariwisata, terlebih kepada Bupati Gunungkidul, Dinas Pariwisata Gunungkidul, serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul agar ikut berpartisipasi dalam pembukaan destinasi digital kedua di Jogja ini,” pintanya.
Dalam kesempatan launching, Bupati Gunungkidul, Badingah menyampaikan dukungan dan apresiasi setiap upaya kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendukung pemberdayaan potensi daerah, khususnya pariwisata di Gunungkidul.
Menurut Badingah, salah satu potensi pendukung pariwisata yang layak dikembangkan dan difasilitasi untuk menjadi salah satu ikon unggulan daerah yaitu produk kuliner. Dengan konsep tradisional yang menonjolkan ciri khas kedaerahan.
“Segmen pasar pariwisata kuliner masih sangat luas dan terbuka di Indonesia bahkan hingga mancanegara, tinggal bagaimana upaya mengemas memasarkan produk secara profesional melalui cara-cara kreatif dan inovatif,” papar Badingah.
Oleh karena itu, lanjutnya, upaya penyebarluasan informasi melalui pendekatan teknologi digital akan sangat membantu. Juga sangat memungkinkan membuka peluang bisnis khususnya bagi kaum muda.
“Destinasi dan Pasar Digital Ngingrong ini kita harapkan menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi bagi kaum muda untuk saling bertukar ide-ide kreatif, khususnya dalam mempromosikan pariwisata Gunungkidul,” harap Bupati.
Selain dampak positif dari promosi wisata melalui teknologi digital, juga diharapkan dapat menumbuhkan semangat enterpreneurship kaum muda Gunungkidul, khususnya bidang pariwisata.
Ekskalasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dari Sektor Pariwisata
Pada kesempatan kunjungan sebelumnya, Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya juga ikut mengapresiasi langkah dan ide-ide kreatif yang dimunculkan GenPI. Menurutnya hal tersebut merupakan bukti kuatnya Creative Value dari GenPI. GenPI mampu menyuguhkan berbagai kegiatan yang dapat mengundang wisatawan tanpa meninggalkan tradisi serta budaya lokal.
GenPI kreatif dalam mengangkat tema-tema pariwisata di media sosial mulai dari desain, pemilihan slogan/ tema sampai pembuatan event. Event yang terselenggara mampu menciptakan nilai komersial yang bermanfaat bagi setiap anggota komunitas maupun masyarakat sekitar.
Maka sangat logis, ungkap Arief Yahya, apabila optimalisasi pengembangan sektor pariwisata menjadi quick wins untuk mengekskalasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Kandar)